Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tenggelamnya Waktu

22 April 2024   13:08 Diperbarui: 22 April 2024   13:19 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di lautan waktu yang tak terhingga,
Mengalir air masa yang tak terhentikan.
Setiap detik, seperti pasir di tangan,
Meluncur perlahan, merangkai cerita.

Waktu tenggelam, dalam senja yang merah,
Seperti kapal yang menghilang di ufuk.
Tiada henti, ia terus berlayar,
Menyapu jejak-jejak di laut kesunyian.

Di balik awan malam yang gelap,
Waktu terbenam, dalam bisikan angin.
Menghanyutkan kita dalam lamunan,
Membawa pergi semua yang telah terjadi.

Tapi meski tenggelam, waktu tetaplah bersemi,
Di benak kita, dalam kenangan dan mimpi.
Menyulam cerita baru di setiap detiknya,
Sebagai tanda bahwa kita pernah ada di sini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun