Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Derai Air Mata

18 April 2024   12:30 Diperbarui: 18 April 2024   12:35 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah cahaya rembulan gemilang,
Derai air mata mengalir perlahan.
Menyirami hati yang gundah gulana,
Menyampaikan cerita yang terpendam.

Setiap tetesnya merangkai doa,
Memohon cahaya di balik awan hitam.
Derita dan duka tersirat dalam setiap alunan,
Namun kekuatan jiwa tak pernah padam.

Di ujung perjalanan, harapan menyala,
Sebagai pelipur lara dalam kegelapan.
Derai air mata, saksi bisu perjuangan,
Menuju titik terang, di ujung senja yang damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun