Di malam sunyi, bintang berbisik lembut,
Cermin hati memantulkan sepi yang terdalam.
Gelap menyelimuti, seperti lapisan mimpi,
Sepi melahirkan puisi dalam kesunyian malam.
Bayangan sendiri, merayap di sudut gelap,
Malam menjadi sahabat, diam tanpa cela.
Cermin hati merefleksikan kerinduan terpendam,
Sebuah tanda tanya, di dunia yang tak terduga.
Jendela hati terbuka, menerima pelukan angin malam,
Menggenggam serpihan keheningan, seperti permata tersembunyi.
Di sepiku, aku temukan makna yang hilang,
Cermin hati menjadi penuntun, di perjalanan tanpa batas.
Dalam gelap, terdengar detak hati sendiri,
Sepi malam menjadi kanvas, puisi terukir dengan diam.
Cermin hati, sang pelukis dalam ketenangan,
Mengajak merenung, dalam keindahan sepi yang abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H