Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Badai

2 Februari 2024   00:13 Diperbarui: 2 Februari 2024   00:17 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di langit biru bergelap awan,
Badai hujan datang merayap
Gemuruh petir memecah kesunyian,
Menari-nari tetes air sebagai tarian.

Bumi meresapi rahmat dari langit,
Hujan memeluk tanah dengan lembut.
Daun-daun bergoyang dalam irama,
Badai hujan, alam berbicara dalam nyanyian.

Gelombang air menari di jalanan,
Menghapus jejak keringnya tanah.
Pohon-pohon menari dengan lembut,
Badai hujan, peluk erat dunia.

Dalam setiap tetes, cerita terukir,
Keajaiban alam dalam setiap sir.
Badai hujan, pesan kehidupan,
Dalam rintiknya, ada keindahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun