Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langit yang Luas

25 Januari 2024   20:36 Diperbarui: 25 Januari 2024   20:40 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di bawah langit biru yang luas,
Syukur memancar dalam doa yang tulus.
Dalam hembusan angin yang lembut,
Terukir rasa syukur, tiada terbatas.

Berkat ciptaan alam yang memukau,
Syukur mengalir seperti sungai yang mengalir jauh.
Di dalam hati yang penuh rasa,
Syukur membentuk senyum yang abadi.

Roda kehidupan berputar tanpa henti,
Namun syukur tetap menjadi pelita yang menyinari.
Di setiap langkah yang kita ambil,
Syukur membawa kita ke dalam pelukan kasih-Nya.

Pada saat senang atau duka yang mendalam,
Syukur adalah obat yang menyembuhkan luka.
Melalui air mata yang jatuh,
Syukur menyirami benih-benih harapan.

Terima kasih, ya Tuhan, atas karunia-Mu,
Yang tiada henti mengalir bagai sungai yang tak pernah kering.
Dengan penuh syukur, kami menatap ke depan,
Menyambut hidup dengan hati yang bersyukur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun