Di kebun yang subur dan subur,
Tumbuhlah buah pepaya dengan indahnya.
Rona kuningnya menggoda hati,
Menari-nari di cabang yang gemulai.
Pepaya, buah dari matahari,
Menyimpan rahasia kelezatan di dalamnya.
Kulitnya yang halus, seperti belahan senyum,
Mengundang kita untuk mencicipi nikmatnya.
Belahan pepaya membuka tabir keajaiban,
Bijinya tersusun rapi, seperti permata terpendam.
Manisnya memeluk lidah dengan lembut,
Seolah mengajak kita dalam perjalanan rasa.
Di tiap potongannya, tersembunyi kesehatan,
Vitamin dan nutrisi menyapa dengan senyum.
Pepaya, penyegar di musim panas,
Memberikan kelezatan di setiap gigitan.
Buah pepaya, sumber inspirasi,
Mengajarkan tentang keindahan alam.
Dalam lembutnya dagingnya, terdapat kekuatan,
Seperti cinta yang tumbuh dalam kebersamaan.
Oh, buah pepaya, simbol kesuburan,
Memberikan berkah dalam setiap musim.
Di kebun yang hijau, kau tumbuh dengan megah,
Menjadi bukti keajaiban alam yang abadi.
Pepaya, sahabat di meja makan,
Selalu siap menyapa dengan kelezatan.
Dalam puisi ini, kuhormati keelokanmu,
Buah pepaya, anugerah dari alam yang agung.