Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rasa

18 Desember 2023   09:54 Diperbarui: 18 Desember 2023   09:57 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di alun malam yang tenang,
Rasa ini bergelora dalam hening.
Seperti riak air yang mengalir,
Sepi dan sunyi, namun penuh makna.

Rasa ini bagai alunan seruling,
Mendayu-dayu meresapi jiwa.
Seperti kilau bintang di langit,
Mengisyaratkan keindahan yang tak terucap.

Adakah ia senyuman yang terpendam,
Ataukah rindu yang terabaikan?
Rasa ini seperti angin yang lembut,
Membisikkan cerita di sudut hati.

Dalam diam, tercipta puisi,
Kata-kata tak terucap terpatri indah.
Rasa ini adalah lukisan abstrak,
Menggambarkan perasaan yang sulit dijelaskan.

Dalam simpul rasa yang teranyut,
Ada kerinduan yang tak tertahankan.
Puisi ini hanyalah sepenggal ungkapan,
Rasa yang mengalir dalam setiap kata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun