Tatkala malas melanda,
Langit biru tak lagi bersahabat,
Awan putih pun malu berlalu,
Sinar matahari pun enggan menyapa.
Dalam kemalasan tercipta hening,
Sepi merajut kisah tanpa akhir,
Kaki terasa terpaku pada tempat,
Hanya angin yang berbisik pelan.
Kemalasan, teman sepi yang setia,
Merayu untuk berlama di pelukan,
Namun, dalam diamnya terdapat penantian,
Untuk bangkit dari tidur malas yang mendalam.
Bukalah jendela hati yang terkunci,
Terangi ruang gelap dengan semangat,
Genggam erat peluang yang terlewat,
Kemalasan bukanlah tujuan akhir.
Hadirkan langkah kecil menuju perubahan,
Dalam kemalasan terkandung keajaiban,
Bangunlah, wahai jiwa yang lesu,
Terangi dunia dengan cahaya keberanianmu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!