Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

" Graduation is My Motivation "

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dekonstruksi Jihad dalam Narasi Gerakan Terorisme

15 Oktober 2024   12:03 Diperbarui: 15 Oktober 2024   12:32 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Pendahuluan

Jihad dalam Islam adalah salah satu ajaran penting yang berkaitan erat dengan keimanan. Kekuatan atau lemahnya iman seseorang bisa dilihat dari keberanian dan kesabarannya dalam berjihad di jalan Allah. 

Mereka yang memiliki iman kuat akan terdorong untuk berjihad, sementara iman yang lemah membuat seseorang takut menghadapi kesulitan yang datang dengan jihad.

Bagi orang yang berjihad dengan iman, Allah menjanjikan pahala surga, kehidupan yang mulia, dan Sejarah Islam mencatat perjuangan Rasulullah dan para sahabat dalam membangun masyarakat muslim dengan semangat jihad untuk menegakkan. 

syariat Islam. Namun, di masa kini, konsep jihad sering disalahartikan. Beberapa kelompok muslim menyalahgunakan jihad sebagai alasan untuk melakukan tindakan kekerasan, terorisme, dan Pemberontakan.

II.Pembahasan

1.1 Pengertian Jihad

      Menurut pengertian bahasa, jihad berasal dari kata juhd ( ( yang berarti kemampuan, atau mengeluarkan sepenuh tenaga dan kemampuan dalam mengerjakan sesuatu. Kata jihad juga berasal dari kata jahd( ( yang berarti kesukaran yang untuk mengatasinya harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Jihad juga berarti perang.

1.2 Bentuk - Bentuk Jihad

a. Perang

       Dalam berperang, kaum muslimin tidak boleh melampaui batas, membunuh perempuan, anak-anak dan orang-orang tua renta yang tidak ikut berperang. Islam juga melarang merusak akses dan fasilitas publik seperti persediaan makanan, minuman dan pemukiman. Singkatnya, perang diijinkan dalam kondisi yang sangat terpaksa. Apabila perang terpaksa dilakukan.peperangan tersebut harus dilakukan untuk tujuan damai, bukan untuk permusuhan dan membuat kerusakan di muka bumi.

b. Haji Mabrur

     Haji yang mabrur merupakan ibadah yang setara dengan jihad. Bahkan, bagi perempuan, haji yang mabrur merupakan jihad yang utama.

c. Menyampaikan kebenaran kepada penguasa yang dzalim

      Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia umat Islam berjihad melawan penjajahan Portugis, Inggris, Belanda, dan Jepang yang menimbulkan penderitaan kesengsaraan rakyat yang mayoritas beragama Islam. Sebagian melakukan perlawanan dengan cara perang gerilya, sebagian lainnya menempuh cara-cara damai melalui organisasi yang memajukan pendidikan dan mengembangkan kebudayaan yang membawa pesan anti penjajahan.

d. Berbakti kepada orang tua

      Jihad yang lainnya adalah berbakti kepada orang tua. Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk menghormati dan berbakti kepada orang Tua, tidak hanya ketika mereka masih hidup tetapi juga sampai kedua orang tua wafat. Seorang anak tetap harus menghormati orangtuanya, meskipun seorang anak tidak wajib taat terhadap orang tua yang memaksanya untuk berbuat musyrik (QS. Luqman, [31]:14).

       Berjihad untuk orang tua, berarti melaksanakan petunjuk, arahan, bimbingan, dan kemauan orang tua. Memperlakukan orang tua dengan cara yang baik, yaitu dengan mengupayakan kesenangan orang tua, menghargai jasa-jasanya, menyembunyikan kelemahan dan kekurangannya serta berperilaku dengan tutur kata dan Perbuatan yang mulia.

e. Menuntut ilmu dan mengembangkan pendidikan

      Bentuk jihad yang lainnya adalah menuntut ilmu, memajukan pendidikan masyarakat. Orang yang datang ke masjid Nabi untuk mempelajari dan mengajarkan ilmu sebagaimana disebutkan pada hadits di atas, diposisikan seperti orang yang berjihad di jalan Allah. 

Dengan semangat belajar, umat Islam dapat memajukan pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kesejahteraan umat. Salah satu sebab kemunduran umat Islam adalah karena kelemahannya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

f. Membantu fakir miskin

       Jihad yang tidak kalah pentingnya adalah membantu orang miskin, peduli kepada sesama, menyantuni kaum duafa. Bantuan pemberdayaan dapat diberikan dalam bentuk perhatian dan perlindungan atau bantuan material. 

Memberikan bantuan finansial dan perlindungan kepada orang miskin dan janda, merupakan amalan yang sama nilainya dengan jihad di jalan Allah. Di tengah banyaknya bencana dan musibah yang merenggut ribuan nyawa, jihad dalam bentuk kepedulian dan kepekaan kepada sesama, sangat diperlukan.

1.3 Perbedaan Jihad dan Terorisme

      Perbedaan antara terorisme dengan Jihad. Pertama, terorisme bersifat merusak (ifsad) dan anarkis/chaos (faudha). Kedua, terorisme bertujuan untuk Menciptakan rasa takut dan atau menghancurkan pihak lain. 

Ketiga, terorisme dilakukan tanpa aturan dan sasaran tanpa batas. Sebaliknya, Jihad bersifat perbaikan (ishlah), sekalipun sebagian dilakukan dengan berperang. Jihad bertujuan untuk menegakkan agama Allah dan atau membela hak pihak yang terdzalimi, Jihad dilakukan dengan mengikuti aturan yang ditentukan oleh syariat dengan sasaran musuh yang sudah jelas.

1.3 Pengertian Terorisme

      Terorisme adalah tindakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan tujuan menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat. Biasanya, pemikirannya bertujuan untuk mencapai tujuan politik, ideologi, atau agama dengan cara-cara yang ekstrem. Aksi teror sering kali menargetkan warga sipil atau fasilitas publik untuk mendapatkan perhatian luas dan memaksakan agenda tertentu kepada pemerintah.

1.4 Jenis-Jenis Terorisme

a. Teror Sipil (Irhab Madaniy)

b. Teror Penjajahan

c. Teror Negara

d. Teror Internasional

e. Teror Politik

1.5 Contoh kasus terorisme

a) Bom Bali I

       Tragedi Bom Bali pertama terjadi pada tanggal 12 Oktober 2002 di Kuta, Kabupaten Badung. Tragedi ini menyebabkan 220 orang terbunuh dan melukai 209 lainnya, yang sebagian besar adalah orang asing. Peristiwa ini dianggap sebagai kejahatan teroris terbesar yang pernah terjadi di Indonesia.

b) Tragedi TWC

      Tragedi TWC (Twin Towers Collapse) Merujuk pada serangan teroris yang terjadi pada 11 September 2001, ketika dua pesawat penumpang dibajak oleh anggota al-Qaeda dan ditabrakkan ke Menara Kembar World Trade Center di New York City. 

Serangan ini menyebabkan runtuhnya kedua menara, menewaskan hampir 3.000 orang dan melukai ribuan lainnya. Serangan ini memicu respons global terhadap terorisme, termasuk invasi AS ke Afghanistan untuk meyakinkan Taliban dan al-Qaeda.

III.Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan:

Jihad tidak selamanya berarti perang, karena di dalam Islam jihad dapat berbentuk haji mabrur, keberanian menyampaikan kebenaran terhadap penguasa yang zalim, berbakti kepada kedua orang tua, menuntut ilmu dan mengembangkan pendidikan, dan kepedulian sosial. 

Perbedaan antara jihad dan terorisme salah satunya adalah dari segi sifatnya, terorisme selalu mendatangkan kerusakan dan anarkis yang berdampak signifikan terhadap masyarat baik moril maupun materiil. Sedangkan jihad bersifat melakukan upaya-upaya menuju perbaikan (islah) sekalipun dalam bentuk peperangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun