Mohon tunggu...
SITI FARIHAH AMELIA
SITI FARIHAH AMELIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Mahasiswi Program Studi Pendidikan Matematika di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Antropologi Pendidikan

9 Desember 2023   02:30 Diperbarui: 9 Desember 2023   02:50 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

A. PENGERTIAN ANTROPOLOGI PENDIDIKAN

Apa itu Antropologi Pendidikan? Apa tujuan dari antropologi pendidikan? dan Apa manfaatnya? Menurut Kamus Oxford, antropologi adalah studi tentang masyarakat dan budaya manusia serta perkembangannya. Dapat diartikan studi tentang karakteristik biologis dan fisiologis manusia dan evolusinya. Dalam Encyclopaedia Britannica, antropologi adalah ilmu kemanusiaan, yang mempelajari manusia dalam berbagai aspek mulai dari biologi dan sejarah evolusi homo sapiens hingga ciri-ciri masyarakat dan budaya yang secara tegas membedakan manusia dari spesies hewan lain. 

Secara umum, Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya, serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.

Tujuan dari antropologi sendiri adalah untuk meningkatkan pemahaman manusia tentang diri manusia itu sendiri ataupun manusia lainnya. Sedangkan manfaat dari antropologi adalah untuk mengembangkan pengetahuan tentang manusia baik secara fisik maupun secara non-fisik.

Selain itu ada pengertian dari pendidikan yang merupakan bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya. 


SFA.gambar2 (Dokpri)
SFA.gambar2 (Dokpri)
Antropologi pendidikan yaitu teori-teori serta metode-metode tentang pengetahuan yang berhubungan dengan kebutuhan manusia dan masyarakat sehingga meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan. Antropologi Pendidikan bertujuan untuk mempelajari sejarah manusia sebagai makhluk biologis, memahami keanekaragamannya serta budaya agar tidak menghilangnya nilai luhur, norma serta etika.

B. RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI PENDIDIKAN

Shomad (2009:3-4), menjelaskan implementasi pendidikan sebagai penyesuaian diri dengan masyarakat, lingkungan dan kebudayaan sebagai bentuk ruang lingkup antroplogi pendidikan berlangsung dalam 3 proses yaitu:  

  • Proses sosialisasi

Proses ini dimulai sejak bayi baru lahir. Bayi berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya, hingga terjadi komunikasi timbal balik dan seterusnya hingga ia tumbuh dan berkembang.

  • Proses enkulturasi

Enkulturasi, artinya pembudayaan. Proses enkulturasi adalah proses pembudayaan anak agar menjadi manusia berbudaya. Menurut E. Adamson Hoebel, proses enkulturasi adalah proses mempelajari, mengimplementasikan, dan mengenkulturasi budaya secara disadari maupun tidak disadari.

  • Proses Internlisasi

Proses internalisasi adalah proses penerimaan dimana proses penerimaan ini menjadikan warisan sosial (pengetahuan budaya) sebagai isi kepribadian yang dinyatakan dalam perilaku sehari-hari selama hayat masih dikandung badan. Dalam proses ini kita mendapatkan adanya perbedaan pada masing-masing individu berupa perbedaan kepribadian dan pengalaman.

C. MANFAAT LANDASAN ANTROPOLOGI PENDIDIKAN

SFA.gambar3 (Dokpri)
SFA.gambar3 (Dokpri)

Beberapa manfaat landasan antropologi dalam pendidikan, diantaranya sebagai berikut:

- Memperluas wawasan tentang tatanan sosial  manusia.

- Memperluas wawasan akan tata pergaulan umat manusia.

- Mengetahui berbagai masalah sosial, peka terhadap kondisi sosial, dan kooperatif  serta berinisiatif untuk memecahkan masalah.

- Mengetahui posisi, peran, dan kedudukan yang harus dipenuhi.

- Mengetahui pola perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat secara menyeluruh.

D. IMPLIKASI LANDASAN ANTROPOLOGI DALAM PENDIDIAKAN

Kurikulum yang sudah diterapkan pada masing-masing daerah berdampak pada perkembangan pengetahuan yang berbeda dan mempengaruhi kemajuan masyarakat. Hal ini tentunya berbeda dengan masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan dengan daerah pedesaan. Peranan pendidikan sangat penting khususnya penyusunan kurikulum oleh satuan pendidikan yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan pendidikan nasional dan tercapainya tujuan pembelajaran.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam implikasi antropologi (menurut Koentjaraningrat, 1990), yaitu sebagai berikut:

  • Mengidentifikasikan kebutuhan belajar masyarakat; Identifikasi kebutuhan masayarakat ini bersumber dari informasi masyarakat sekitar yg bertujuan untuk memperoleh informasi dan data yang dijadikan bahan pengembangan kurikulum.
  • Keterlibatan Partisipasi masyarakat; Setelah mengidentifikasi kebutuhan belajar, maka masyarakat ikut serta dalam merancang kurikulum, menyediakan sarana dan prasarana ,dan ikut menilai hasil belajar.
  • Pemberian pendidikan kecakapan hidup; Pendidikan kecakapan hidup merupakan pendidikan dalam bentuk pemberian keterampilan dan kemampuan dasarpendukung fungsional, membaca, menulis, berhitung, memcahkan masalah, mengelola sumber daya, bekerja dalam kelompok, dan menggunakan teknologi.

E. PENDEKATAN ANTROPOLOGI DALAM PENDIDIKAN

Pendekatan dan teori antropologi pendidikan dapat dilihat dari dua kategori, yaitu : Pertama, pendekatan teori antropologi pendidikan yang bersumber dari antropologi budaya yang ditujukan bagi perubahan sosial budaya. Kedua, pendekatan teori pendidikan yang bersumber dari filsafat (Koentjaraningrat, 1990).

Sedangkan pendekatan antropologi menurut Nasution dalam pendidikan saat ini adalah sebagai berikut:

  • Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 sesuai dengan kebutuhan siswa.
  • Model pembelajaran berbasis budaya lokal.
  • Metode pembelajaran karya wisata.
  • Pendidikan kecakapan hidup yang diintegrasikan pada mata pelajaran

F. APLIKASI LANDASAN ANTROPOLOGI DALAM PENDIDIKAN

Penerapan landasan antropologi dalam pendidikan saat ini adalah sebagai berikut:

  • Pembelajaran dengan modelling, yaitu metode pembelajaran menggunakan model seperti guru sebagai obyek.
  • Model pembelajaran budaya lokal, yaitu metode pembelajaran yang menggunakan muatan lokal dengan materi yang disesuaikan oleh masing-masing daerah lingkungan sekolahnya agar siswa dapat mengenali budaya setempat, mengembangkan serta melestarikannya. Contohnya seperti pembelajaran bahasa daerah masing-masing.
  • Metode pembelajaran karya wisata, yaitu metode pembelajaran yang membantu siswa memahami bagaimana sejarah kehidupan suatu tempat atau peristiwa yang mengandung nilai sejarah atau nilai kebudayaan tertentu. Contohnya seperti study tour ke museum, bank, dan tempat bersejarah lainnya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun