Mohon tunggu...
Siti Farah Khalidiyah
Siti Farah Khalidiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hallo ^_^

Manusia yang sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kendala yang Dihadapi Guru dalam Pembelajaran Daring

14 Maret 2021   00:12 Diperbarui: 14 Maret 2021   00:38 10830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak adanya pandemi covid-19 di Indonesia, seluruh kegiatan di dilakukan dalam jaringan (Daring) termasuk kegiatan selama belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara daring memberikan beberapa dampak seperti orang tua yang harus siap mendampingi anaknya belajar di rumah, siswa-siswi yang sedang menikmati pembelajaran disekolah dengan terpaksa di berhentikan dan terpaksa dilakukan secara online. Terutama dampak yang sangat dirasakan karena virus corona ini sangat dirasakan oleh para guru.

Dalam kegiatan belajar mengajar ini para guru harus siap menghadapi segala rintangan yang harus dihadapi nya. Para guru harus tetap menjalankan tugasnya untuk terus memberi ilmu kepada muridnya dalam situasi seperti apapun. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar secara daring, seperti keadaan jaringan yang tidak selalu bagus sehingga menyebabkan penyampaian materi yang tidak optimal.

Selain itu, guru juga mendapat kendala terutama guru yang mengajar kelas 1 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), yang mana murid belum mandiri dan membutuhkan bimbingan atau komunikasi lewat orang tuanya. Beberapa kendalanya yaitu terdapat orang tua yang tidak memiliki handphone, ada pula orang tua yang mengalami kendala jaringan yang tidak terlalu bagus sehingga susah untuk dihubungi. Bagi guru yang tidak paham IT maka media pembelajaran yang diberikan monoton karena hanya menggunakan media sosial whatsapp sebagai penyampaian tugas dan materi, sehingga pembelajaran dominan belum interaktif. Kendala lain yang dihadapi guru ialah karakter atau perilaku murid yang sulit dipantau, tugas diberikan para murid menumpuk. Penilaian yang dilakukan guru berupa Penilaian Harian (PH), Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian Akhir Semester (PAS) kurang bertintegritas.

Guru juga harus menampung beberapa keluhan yang dirasakan oleh orang tua karena kewalahan mendampingi anaknya belajar di rumah, tidak hanya keluhan dari orang tua tetapi juga dari beberapa murid yang terus mendesak ingin sekolah dilakukan secara tatap muka. Meskipun kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring, namun guru juga dituntut untuk terus masuk sekolah, lalu memberikan laporan kegiatan harian untuk dilaporkan setiap harinya. Sehingga guru cenderung fokus pada penuntasan kurikulum.

Akan tetapi, pembelajaran daring ini memberikan manfaat yang tidak disadari karena teknologi memiliki peran penting dalam pembelajaran. Dengan adanya teknologi ini maka potensi guru dalam menggunakan teknologi menjadi diperkuat. Banyak para guru yang awalnya tidak paham IT atau dalam menggunakan laptop karena adanya kewajiban setiap harinya untuk melaporkan kegiatan, namun karena sedikit demi sedikit dijalankan maka akan terbiasa. Selain itu para siswa melakukan pembelajaran dimana saja dan kapan saja, dan kegiatan belajar yang disesuaikan dengan kapasitas masing-masing siswa.

Pembelajaran daring memang tidak sepenuhnya memcahkan permasalahan, namun setidaknya kegiatan belajar mengajar masih bisa dilakukan walaupun belum maksimal dari pada tidak sama sekali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun