Mohon tunggu...
Siti Faizatul Jannah
Siti Faizatul Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

penikmat musik dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Gadget Dalam Meningkatkan Minat Baca Anak Melalui Teori Civil Society

7 Juli 2024   10:38 Diperbarui: 7 Juli 2024   10:49 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. PENDAHULUAN

Belakangan ini anak-anak lebih memilih gadget daripada buku. Hal ini menjadi momok besar bagi orang tua karena anak sudah terlalu kecanduan dengan gadget. Di kutip dari buku Menumbuhkan Minat Baca Anak yag ditulis oleh Kemendikbud, bagaimana pun orang tua ataupun keluarga merupakan pendidik utama karena orang tua memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam membentuk karakter anak. Di sisi lain, gadget tidak hanya mempengaruhi minat baca anak, namun dapat mengganggu dan merugikan aktivitas-aktivas lainnya.

Faktor utama anak menjadi kecanduan gadget bisa jadi disebabkan oleh kelalaian orang tua mereka sendiri. Pertama, bisa jadi sang anak melihat orang tuanya lebih memilih gadget daripada anak mereka sendiri sehingga sang anak merasa tidak memiliki "teman" untuk bermain. Hal ini menyebabkan sang anak menjadi penasaran dengan "apa itu gadget?". Kedua, bisa jadi karena orang tuanya merupakan orang yang sibuk, akhirnya orang tua memilih membiarkan anak memainkan gadget sebagai pengganti orang tua atau temannya. Oleh karena itu, menumbuhkan minat baca sangat diperlukan sejak anak masih kecil.

Minat baca anak merupakan fondasi penting bagi perkembangan intelektual dan keberhasilan pendidikan mereka. Menurut Kemendikbud, menumbuhkan minat baca pada anak jauh lebih penting daripada anak dapat cepat membaca. Hal ini dikarenakan jika minat baca telah ditanamkan sejak kecil maka akan mengakar hingga dewasa dan menjadikan anak suka membaca. Namun jika hanya dapat cepat membaca saja, tanpa menanamkan minat baca dalam dirinya maka akan menjadikan anak malas membaca buku.

Dalam era digital ini, meningkatkan minat baca anak menjadi tantangan yang semakin kompleks. Minat baca perlu dikembangkan karena suka membaca berawal dari minat membaca. Membaca dapat menambah kosalata baru pada anak, dapat meningkatkan kemampuan mengungkapkan ide, meningkatkan rasa ingin tahu dan mengembangkan imajinasi anak. Oleh karena itu, teori Civil Society yang menekankan pada partisipasi aktif masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan sosial dapat memberikan perspektif baru dalam upaya meningkatkan minat baca anak. Esai ini akan membahas bagaimana teori Civil Society dapat diterapkan untuk menumbuhkan minat baca pada anak-anak, serta strategi yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.

B. Teori Civil Society dan Minat Baca

Civil Society adalah konsep yang merujuk pada arena kehidupan sosial yang terorganisir di luar institusi negara dan pasar. Hal ini mencakup berbagai organisasi ataupun lembaga dan inisiatif seperti LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), kelompok komunitas, organisasi keagamaan dan inisiatif lokal lainnya yang berperan penting dalam mendorong partisipasi masyarakat dalam isu-isu sosial. Sedangkan minat baca adalah ketertarikan atau kecenderungan seseorang untuk membaca tanpa adanya suatu paksaan.

Dalam konteks meningkatkan minat baca anak-anak, teori ini menekankan pentingnya keterlibatan komunitas dan keluarga dalam mendukung pendidikan dan literasi.

C. Peran Civil Society dalam meningkatkan Minat Baca

1. Komunitas Membaca

Dengan menggunakan teori Civil Society, masyarakat dapat membentuk komunitas membaca di berbagai tempat seperti perpustakaan, pusat komunitas dan sekolah. Komunitas ini tidak hanya menyediakan akses buku, tetapi juga mengadakan kegiatan yang menarik seperti diskusi buku, sesi mendongeng dan lomba membaca.

2. Program Literasi Keluarga

Teori Civil Society menekankan pentingnya peran keluarga dalam pendidikan anak. Program literasi keluarga dapat dirancang untuk melibatkan orang tua dan anak dalam kegiatan membaca bersama, memberikan pelatihan kepada orang tua tentang cara mendukung minat baca anak-anak dan menyediakan bahan bacaan yang sesuai untuk semua anggota keluarga. Menurut Kemendikbud, hal yang perlu dilakukan oleh orang tua untuk menumbuhkan minat baca pada anak adalah memahami tahap perkembangan membaca pada anak, memahami cara belajar anak, memperkenalkannya dengan berbagai media/sumber bacaan, menyediakan bahan bacaan untuk anak dan membacakan buku pada anak.

3. Kerjasama Antar Organisasi

Kerjasama antara berbagai organisasi masyarakat sipil, sekolah dan pemerintah lokal dapat menciptakan jaringan dukungan yang lebih luas untuk program literasi. Misalnya, organisasi non-pemerintah dapat bermitra dengan sekolah untuk menyediakan program tambahan atau perpustakaan keliling yang menjangkau anak-anak di daerah terpencil. Selain itu, sekolah juga dapat membuat ruang baca atau perpustakaan menjadi menarik untuk dilihat dan nyaman untuk disinggahi.

4. Tantangan dan Solusi

Meskipun teori Civil Society menawarkan banyak potensi, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan sumber daya, baik dalam bentuk dana maupun tenaga dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta. Selain itu, diperlukan adanya upaya untuk mengatasi hambatan budaya dan sosial yang mungkin menghalangi minat baca. Misalnya, di beberapa komunitas, mungkin ada asumsi atau anggapan bahwa membaca tidak begitu penting dibandingkan dengan kegiatan lain. kampanye kesadaran dan pendidikan yang menunjukkan manfaat jangka panjang dari literasi dapat membantu mengubah pandangan ini.

D. Kesimpulan 

Meningkatkan minat baca anak-anak melalui teori Civil Society adalah pendekatan yang menjanjikan. Dengan melibatkan komunitas, keluarga dan berbagai organisasi, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dan mendorong anak-anak untuk membaca. Meskipun terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi, namun dengan strategi yang tepat dan kolaborasi yang kuat, masyarakat dapat meningkatkan minat baca dan membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak kedepannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun