Mohon tunggu...
Siti Endang
Siti Endang Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa STAI Riyadhul Jannah Subang

Jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan Era Disrupsi Terhadap Pendidikan di Jenjang Sekolah Menengah

23 Januari 2024   09:14 Diperbarui: 23 Januari 2024   10:00 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekolah menengah merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan dalam mengadakan hubungan komunikasi timbal balik dengan lingkungannya, sosial budaya dan alam disekitarnya, serta dapat mengembangkan kemampuan diri yang lebih baik. 

Di era Disrupsi ini yang merupakan masa dimana inovasi dan perubahan terjadi secara masif sehingga perubahan tersebut terjadi secara fundamental dan juga dapat mengubah berbagai tatanan serta sistem untuk mencapai cara yang baru. 

Era Disrupsi pada sektor pendidikan ini dimulai pada awal pandemi muncul dan sangat berpeluang mengancam pada kualitas pendidikan. Perubahan yang terjadi pada sektor pendidikan setelah pandemi ini sangatlah menonjol dan hingga saat ini masih terus melakukan perubahan perubahan dari segi sistem dan tatanan pendidikan agar pendidikan yang ada di Indonesia ini terus maju. Untuk itu pemerintahan melakukan berbagai inovasi untuk terus memberikan pendidikan kepada peserta didik tanpa harus melakukan tatap muka dikelas. 

Perubahan pendidikan tanpa tatap muka atau sering disebut dengan online atau daring ini tidak sepenuhnya berjalan dengan mulus dan harus menghadapi berbagai tantangan, diantaranya: 

1. Kurikulum

Dimana pada kurikulum ini yang merupakan pegangan kegiatan belajar peserta didik disekolah. Melalui kurikulum ini kita dituntut untuk menyiapkan anak anak supaya bisa mempunyai pemikiran antisipatif, analisis, kreatif dalam memecahkan suatu masalah, kritis, berinovasi serta memiliki karakter yang bisa beradaptasi dengan lingkungannya. 

2. Pembelajaran

Tantangan kedua yaitu pembelajaran. Dimana apabila guru masih menyampaikan materi yang ada dibuku maka tidak jauh berbeda dengan yang ada di internet, sehingga para peserta didik ini dapat membaca materi atau mencari informasi sendiri yang mereka inginkan dan tanpa bantuan dari gurunya. Untuk itu guru atau pendidik dituntut untuk terus inovatif dalam menyampaikan materinya serta mengajak peserta didik untuk lebih aktif dalam melakukan pembelajaran. 

3. Asesmen 

Tantangan ketiga yaitu asesmen. Asesmen yang baik ialah yang bener bener dapat menunjukkan kemajuan serta perkembangan peserta didik dengan jujur. Dalam hal ini untuk mengetahui keberhasilan sistem belajar maka pendidik atau guru harus menyiapkan tugas atau asesmen kepada peserta didik nya. 

Jadi, era Disrupsi pada pendidikan sekolah menengah ini tidak selalu berjalan dengan mulus dan juga harus melewati segala tantangan yang terjadi saat ini seperti perubahan pada kurikulum, pembelajaran dan asesmen. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun