Mohon tunggu...
Siti Choiriyah
Siti Choiriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Assalamualaikum wr wb,selamat pagi,siang,sore,malam. Haii teman-teman semua 🙌🙌 Saya Siti Choiriyah dengan NPM 202215500158. Saya merupakan mahasiswa aktif di Universitas Indraprasta PGRI. Saya menulis di Kompasiana guna untuk memenuhi tugas kuliah. Sekian perkenalan singkat dari saya. Waalaikumsalam wr wb. Selamat membaca ☺️☺️

Selanjutnya

Tutup

Politik

Peralihan Kekuasaan dari Orde Lama ke Orde Baru

1 Juli 2024   14:56 Diperbarui: 1 Juli 2024   15:01 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemerintahan Orde Lama yang dipimpin oleh Presiden Soekarno berganti menjadi pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto. Pada awalnya dengan adanya surat yang menginstruksikan Soeharto untuk mengambil tindakan mengatasi situasi keamanan yang buruk pada 11 Maret 1966 yaitu dengan adanya Supersemar.

Kita tidak asing lagi dengan Supersemar. Apasih Supersemar itu? Supersemar adalah Surat Perintah Sebelas Maret yang merupakan sebuah dokumen yang mengubah situasi politik, keamanan, ekonomi, dan segala aspek lainnya di Indonesia. Berikut ada beberapa dampak dari Supersemar:
1. Membuka jalan untuk Soeharto berkuasa.
2. Pembubaran G-30-S/PKI serta menteri yang diduga terlibat dalam gerakan tersebut.
3. Status Soekarno sebagai presiden seumur hidup dicabut oleh MPRS.
4. Soekarno turun dari jabatan presiden.
5. Mengubah arah politik Indonesia secara dramatis. Sebelumnya, Indonesia memiliki ideologi nasionalis dan sosialis yang berseberangan dengan kebijakan Barat.

Supersemar juga membuka jalan bagi Soeharto untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan yang buruk. Supersemar membuka jalan bagi Soeharto naik menjadi presiden dan menyebabkan Soekarno diasingkan.Peralihan politik dari Orde Lama ke Orde Baru di Indonesia dilatarbelakangi oleh beberapa faktor. Pada awalnya, peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto terjadi karena peristiwa G30S/PKI yang menimbulkan kekacauan besar di Indonesia.

Peristiwa ini membuat Soekarno harus kehilangan kekuasaannya dan Soeharto naik ke tampuk kekuasaan. Peralihan ini juga disebabkan oleh perbedaan ideologi antara Soekarno dan Soeharto, serta peristiwa G30S/PKI yang menimbulkan kekacauan besar di Indonesia.
Peralihan kekuasaan ini membuka ruang kebebasan berpendapat bagi masyarakat Indonesia, termasuk kembalinya Abu Bakar Ba'asyir ke tanah air setelah beberapa lama melarikan diri ke Malaysia dari pemanggilan pengadilan pemerintah Orde Baru.

Pada hakikatnya Orde Baru lahir untuk menghidupkan kembali kehidupan bermasyarakat dan bernegara sesuai Pancasila dan UUD 194. Demokrasi di bawah pemerintahan Sukarno juga dilemahkan oleh tuduhan tentara bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) berada di balik pembunuhan tersebut. dari tujuh jenderal. Tuduhan ini tentu menimbulkan kemarahan di kalangan pemuda antikomunis. Pada akhir Oktober 1965, mahasiswa membentuk Unit Aksi Mahasiswa Indonesia, atau KAMI, di bawah perlindungan militer.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun