Sastra tradisional mengandung nilai moral dan pendidikan, misalnya pada cerita rakyat. Cerita rakyat tidak hanya sebagai hiburan semata, namun juga mengajarkan berbagai nilai penting,seperti keberanian, kejujuran, dan keadilan yang disampaikan melalui karakter dan peristiwa dalam cerita. Cerita rakyat memperkenalkan anak pada budaya dan tradisi lokal, sehingga mereka lebih menghargai warisan nenek moyang. Selain itu, salah satu daya tarik cerita rakyat adalah keberadaan tokoh-tokoh fantastis dan elemen magis dalam ceritanya. Berisi cerita yang menarik dan fantastis, tokoh-tokoh seperti pahlawan, makhluk ajaib, dan petualangan seru dapat merangsang imajinasi anak, sehingga anak tertarik untuk terus membaca. Cerita rakyat umumnya disampaikan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti, terutama bagi anak-anak. Struktur cerita yang langsung, tanpa banyak plot yang rumit, membuat anak-anak lebih mudah mengikuti alur dan memahami pesan yang disampaikan. Â
Bagaimana Cerita Rakyat dapat Meningkatkan Minat Baca Anak?Â
Berikut adalah beberapa cara bagaimana cerita rakyat dapat digunakan untuk meningkatkan minat baca anak:Â
1. Menjadi media hiburan yang menarikÂ
Cerita rakyat sering kali penuh dengan elemen magis, tokoh-tokoh unik, dan alur cerita yang seru. Keunikan ini membuat anak-anak tertarik untuk membacanya. Mereka merasa seperti memasuki dunia petualangan yang penuh dengan kejutan dan pelajaran berharga.Â
2. Penggunaan ilustrasi yang menarikÂ
Buku cerita rakyat dengan ilustrasi yang menarik dapat menarik minat baca anak. Gambar-gambar tersebut membantu anak memahami isi cerita dan membuat pengalaman membaca lebih menyenangkan.Â
3. Menghidupkan cerita melalui drama atau bermain peranÂ
Anak-anak sangat menyukai aktivitas yang melibatkan gerak dan kreativitas. Cerita rakyat dapat dihidupkan kembali melalui drama atau permainan peran. Misalnya, anak-anak dapat memerankan tokoh seperti Timun Mas atau Lutung Kasarung. Aktivitas ini membuat mereka lebih terhubung dengan cerita dan merasa terlibat secara emosional. Sehingga mereka muncul keinginan untuk bermain peran lagi dengan cerita lain, dimana sebelum dimulai harus membaca alur cerita yang akan dilalui.Â
4. Melalui kegiatan mendongengÂ
Dengan rutin mengadakan kegiatan mendongeng, anak-anak akan terbiasa dengan aktivitas mendengarkan dan membaca. Hal ini dapat menumbuhkan kebiasaan membaca sejak dini. Saat mendongeng, anak-anak bisa diperkenalkan pada berbagai jenis cerita rakyat, yang kemudian mereka dapat lanjutkan dengan membaca sendiri. Jika cerita yang didongengkan membuat anak-anak penasaran dengan alur cerita atau tokoh-tokoh lainnya, mereka akan lebih terdorong untuk mencari buku yang memuat cerita serupa, sehingga meningkatkan minat baca mereka.Â