Mohon tunggu...
Siti Baidama Wainsaf
Siti Baidama Wainsaf Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penyesalan

6 Juli 2024   23:29 Diperbarui: 6 Juli 2024   23:35 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di kamar kecil di temani gelap dan hampa

Di atas kasur memeluk kesunyian

Masih bertemankan ingatan tentang masa itu

Masih tak beranjak, seolah mengentikan waktu yang terus berlalu

Mengabaikan yang harus di jelajahi hanya untuk cerita lalu, entahlah

Hari terus berlalu dan kesadaran baru mulai muncul

Ternyata kesendirian membuat rasa sakit semakin abadi, apalagi di malam yang sunyi

Aku terdiam, meneguk ludah sendiri dan merasakan rasa menyesal di hati

Bodoh memang! 

Mengapa mengabaikan diri hanya untuk masa lalu

Lupakanlah,, 

Ayo berdamai dengan hal-hal yang tak bisa diubah

Ayo mengikhlaskan hal-hal yang sudah terjadi, dan

Ayo melanjutkan hidup dengan versi terbaik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun