Hai tuan
Bagaimana bisa kau datang lagi
Tanpa mengingat kejahatanmu kemarin
Kau pernah menjatuhkan hati berkali-kali
Menghamburkan dan membiarkannya berserakan di lantai kesakitan
Dan aku tak pernah mencoba mengumpulkan puing-puing hati yang rusak,Â
Bernanahkan trauma yang kian lama kian membusuk
Katamu akan menjadi obat untuk menyembuhkannya
Lucu sekali bukan
Bagaimana bisa tuan?Â
Karena bagiku, obatmu adalah racun dengan pengawet yang takkan menjadi penawar lagi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!