Mohon tunggu...
Siti Baidama Wainsaf
Siti Baidama Wainsaf Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negeri Para Bedebah

3 Juli 2024   21:50 Diperbarui: 3 Juli 2024   22:08 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terbujur kaku tubuh-tubuh itu

Yang berserakan dipinggiran kota metropolitan

Hidup terluntang-lantung tanpa arah tujuan

Negeri para bedebah

Hanya diisi oleh mereka yang memilih kenyang

dan tidur pulas beratapkan baju dan emas permata

Tak sedikitpun mereka menoleh kepada tubuh yang terbujur kaku

Negeriku

Adalah para bedebah yang masih suka mendiskriminasi

Tak peduli dibawah terik panas maupun guyuran hujan yang membasahi

Mereka tak akan mengulurkan tangannya untuk yang bukan golongan mereka

Bedebah

Tak adakah rasa kasihmu kepada sesama? 

Tak adakah rasa ibahmu? 

Kau malah tersenyum kegirangan di atas derita mereka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun