Mohon tunggu...
Siti Badriyah
Siti Badriyah Mohon Tunggu... Dosen - siti badriyah

Mahasiswi Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Daya Ingat Anak Usia Dini Melalui Media Pewayangan Dongeng pada KB-TK Islam Bee

29 Januari 2022   10:00 Diperbarui: 29 Januari 2022   10:04 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut kementerian pendidikan dan kebudayaan (2010:3) pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, baik pendidikan secara formal di sekolah maupun nonformal.

Pendidikan anak usia dini (PAUD) dilaksanakan dengan tujuan yakni memberi stimulasi dan rangsangan bagi perkembangan potensi anak agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kritis, inovatif, mandiri, percaya diri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pembelajaran untuk anak usia dini harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak, baik usia maupun kebutuhan individual anak. Perkembangan anak mempunyai pola tertentu sesuai dengan garis waktu. 

Perkembangan setiap anak berbeda-beda antara anak yang satu dengan lainnya. Ada yang cepat menerima pembelajaran dan ada yang lambat menerima pembelajaran. 

Oleh karena itu pembelajaran anak usia dini harus disesuaikan baik lingkup maupun tingkat kesulitan dan dikelompokan dengan usia anak. Berbagai aspek perkembangan yang dapat di kembangkan dalam pendidikan anak usia dini yaitu perkembangan kognitif, sosialemosional, bahasa, fisik-motorik, seni dan NAM (Nilai Agama dan Moral).

Setiap mengingat anak membutuhkan daya ingat yang kuat. Hal itu bisa diperoleh melalui pengalaman serta informasi yang didapat anak dari masa yang lampau. Ingatan merupakan kata lain dari memori, di samping ada yang menggunakan istilah ingatan ada pula yang menggunakan istilah memori. 

Menurut Kartono 1990 dalam Khodijah (2016:119) memori atau ingatan adalah kemampuan mencamkan, menyimpan, dan mereproduksi kembali hal-hal yang pernah diketahui. 

Seperti memperoleh informasi dari guru bermacam-macam makanan dan minuman, kemudian anak mampu menyimpan informasi tersebut dalam benaknya dan ketika guru bertanya anak mampu menyebutkan kembali bermacam-macam makanan dan minuman.

Pada hakikatnya daya ingat sangat berhubungan langsung dengan anak melalui pengalaman, apa yang telah dihilat dan apa yang terjadi disekeliling anak. Melatih daya ingat anak hendaknya dilakukan sejak usia dini melalui kegiatan pembiasaan yang menyenangkan agar anak memiliki daya ingat yang kuat. 

Daya ingat anak usia dini yang di maksud dalam hal ini bukanlah suatu proses yang rumit yang harus dikuasai anak untuk memahami konsep tentang suatu hal melainkan pada bagaimana mereka dapat mengetahui dan menyebutkan kembali benda-benda yang pernah dilihat dan dipelajari anak.

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan di KB-TK ISLAM BEE pada tanggal 26 januari 2022 ini diikuti oleh 5 orang anggota dan 39 peserta perwakilan dari peserta didik KB-TK ISLAM BEE. Metode pelaksanaan dalam kegiatan PKM ini adalah dengan metode pewayangan melalui dongeng kepada peserta didik KB-TK ISLAM BEE.

Pada tahap pertama, Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang melakukan dongeng dengan metode pewayangan kepada para peserta didik KB-TK ISLAM BEE. 

Kegiatan ini terfokus pada peningkatan daya ingat peserta anak didik KB-TK ISLAM BEE terhadap cerita dongeng yang disampaikan. Selanjutnya dilakukan sesi quiz dan games untuk menambah keceriaan anak-anak dan melatih kemampuan daya ingat anak untuk dapat menyimpulkan makna yang terkandung dalam dongeng tersebut.

Kemudian pada tahap terakhir, para peserta didik KB-TK ISLAM BEE diberikan kesempatan untuk mencoba menceritakan kembali dongeng yang telah disampaikan oleh anggota (PKM). 

Kemudian pengevaluasian terhadap kegiatan dilakukan dengan mewawancarai para peserta didik dan beberapa guru KB-TK ISLAM BEE setelah mendengarkan sesi dongeng untuk mengetahui bagaimana pendapat mereka setelah mendengarkan dongeng, juga bagaimana kesan atau saran yang ingin disampaikan.

PKM yang dilakaksanakan dengan kegiatan utama yaitu tatap muka dan praktek dongeng teater perwayangan pada sekolah KB-TK ISLAM BEE.
Pertemuan tatap muka saat penyampaian materi dongeng dengan metode :

1. Pre Lesson, yaitu aktifitas yang dilakukansebelum memulai penyampaian materi seperti memperkenalkan diri dan memberikan ice breaking.
2. Whilst yaitu inti dari kegiatan ini adalah penyampaian materi dongeng.
3. Post Lesson yaitu berupa review, dan tanya jawab.

Berdasarkan materi yang diberikan dan tanya jawab kepada para peserta didik KB-TK ISLAM BEE, selama kegiatan pengabdian kepada masyarakat berlangsung, kegiatan ini membuahkan hasil sebagai berikut :

1. Meningkatnya pengalaman dan pengetahuan para anggota dan pesera dalam mendongeng dengan metode pewayangan secara baik dan benar.
2. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman para anggota dan peserta mengenai dongeng dengan metode pewayangan sebagai sarana pembelajaran.
3. Telah tercapainya tujuan pelaksanaan kegiatan.
4. Telah tercapainya target materi yang direncanakan.
5. Hasil dari kemampuan para peserta didik dalam memahami materi dongeng yang disampaikan.

Mendongeng dengan metode pewayangan dalam era modern ini sedikit minat penerapan orang tua kepada anaknya. Sedangkan pewayangan ini adalah sebuah karya seni tradisional yang perlu dilestarikan oleh orang tua atau pihak tertentu sebagai sarana pembelajaran, dan PKM Prodi Satra Indonesia Universitas Pamulang melakukan metode pewayangan ini sebagai sarana pembelajaran kepada anak usia dini, diharapkan kedepannya para orang tua dan pihak tertentu dapat ikut serta mengembangkan sistem pewayangan sebagai seni pembelajaran dalam berdongeng. Dan diharapkan dapat melestarikan media tradisional.

Simpulan yang dapat ditarik setelah pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) oleh mahasiswa-mahasiswi program studi Sastra Indonesia Universitas Pamulang :
1. Kegiatan ini memberikan pengetahuan mengenai metode pewayangan sebagai sitem berdongeng.
2. Memberikan manfaat bagi para peserta bagaimana pentingnya adab dan etika kepada orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun