Mohon tunggu...
Siti Aulia Ulfah
Siti Aulia Ulfah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bahasa, Wisata, Budaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Elaborasi Budaya dan Adat Indonesia Melalui Pertunjukan Saung Angklung Udjo

26 Maret 2024   11:24 Diperbarui: 26 Maret 2024   11:44 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada kegiatan Kebhinekaan 5 Kelompok 13 Reak peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM 4) berkesempatan mengunjungi Saung Angklung Udjo. Saung Angklung Udjo sendiri beralamat di Jl. Padasuka no.118, Pasirlayung, Cibeunying Kidul, Bandung. Sanggar ini didirikan sejak tahun 1966 oleh Udjo Ngalagena dan istinya, Uum Sumiati, serta anak-anaknya. Udjo memiliki visi untuk menjaga dan memperkenalkan seni tradisional Sunda kepada generasi muda agar tidak dilupakan. Sanggar Angklung Udjo didedikasikan untuk pelestarian dan pengembangan seni dan budaya Sunda, khususnya musik angklung.

Berdiri di lahan seluas 1.3Ha, Saung Angklung Udjo merupakan ekosistem budaya terpadu yang memiliki Bale Mandapa (amphitheater tertutup dengan kapasitas 500 penonton), Bale Karesmen (Hall multifungsi yang menampung 200 penonton),  Saung Abah (area eksibisi), Souvenir shop, Ruang produksi angklung hingga Dapoer Angklung& Bamboo Hijau, restoran dan cafe yang menyajikan berbagai hidangan. Sebagai destinasi wisata terkemuka, Saung Angklung Udjo menyajikan diorama pertunjukan seni Sunda selama 90 menit yang dapat dinikmati setiap hari. Selain itu, Saung Angklung Udjo kini turut mengembangkan kawasan Udjo Ecoland, sebuah area konservasi seluas 5 ha sebagai pusat pendidikan dan penelitian ekosistem budaya masyarakat Sunda.

Saung Angklung Udjo juga aktif menyuarakan Angklung sebagai media untuk terciptanya perdamaian dunia. Nilai-nilai yang terkandung dalam kesenian angklung seperti kerjasama, toleransi, dan kesetaraan merupakan nilai universl yang harus terus disuarakan. setiap tahunnya Saung Angklung Udjoaktif mengkampanyekan semangat angklung sebagai semangat perdamaian ke berbagai penjuru dunia.

Ada berbagai pertunjukan yang disajikan oleh Saung Angklung Udjo ketika Kelompok 13 Reak berkunjung, di antaranya adalah:


  • Perrtunjukan Wayang Golek. Pada pertunjukan pertama kami menyaksikan penampilan wayang golek yang menceritakan kisah tentang Rahwana dan Penculikan Dewi Sinta. Dalang yang memainkan wayang bercerita dengan Bahasa Sunda dan diiringi dengan musik tradisional
  • Helaran. Pada pertunjukan kedua kami dikenalkan pada tradisi Arak-arakan atau yang biasa disebut helaran., saya merasa kegiatan tersebut sangat menyenangkan ditambah banyak anak-anak kecil yang menggemaskan sehingga mencuri perhatian saya serta kemampuan bermain angklung mereka patut diacungi jempol. mereka sangat kompak dan terlihat sangat menyenangkan. salah satu yang sangat mencuri perhatian saya adalah dua domba/kerbau berwarna hitam dan putih yang saling mengadu tanduk mereka. setelah pertunjukan berakhir teh erika selaku mc menjelaskan arti dari pertunjukan tersebut, teh erika bilang bahwa itu adalah tradisi untuk anak yang sudah disunat saya merasa tradisi tersebut sangat menyenangkan sekali, karena di daerah asal saya tidak ada tradisi yang seperti itu.
  • Tari Topeng. Pada pertunjukan ketiga kami menyaksikan pertunjukan tari topeng, yang mana penari terdiri dari 5 orang perempuan. Para penari terlihat kompak dan profesional. Setelah pertunjukan Tari Topeng berakhir, pembawa acara menunjukkan cara agar topeng tersebut tidak terlepas saat menari walaupun tanpa pengait, rupanya para penari menggigit satu bagian yang ada pada topeng sehingga topeng tersebut tidak terlepas kitaka dipakai menari kemudian kami juga ditunjukkan lubang kecil yang ada pada bagian mata topeng.
  • Mini Angklung. Pertujukan selanjutnya kami diperlihatkan penampilan dari mini angklung, mereka adalah anak-anak kecil yang menyanyikan lagu sambil bermain angklung. Mereka merupakan anak-anak yang ikut berlatih di Saung Angklung Udjo. Selanjutnya kami juga menyaksikan penampilan dari trio angklung yang juga membawakan permainan angklung modern ditematin gitar dan drum.
  • Setelah itu, kami diajak mendengarkan 7 lagu dan tarian yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Adapun tarian dan lagu yang ditampilkan berasal dari Aceh, Sumatera, Sulawesi, Bali, Jakarta, Papua.
  • Pada kegiatan terakhir ini, kami diajak untuk bermain dan belajar angklung. kami secara langsung diajarkan oleh anak mendiang mbah udjo, sangat menyenangkan sekali rasanya sampai saya ingin kembali lagi kesana ketika ada kesempatan lagi. setelah bermain angklung kami diajak menari bersama, bermain dengan lagu-lagu khas anak indonesia yang membawa kenangan tersendiri bagi saya. seru sekali rasanya ini merupakan pengalam modul nusantara yang pertama sekaligus berkesan bagi saya. harapan saya semoga kegiatan modul nusantara berikutnya tidak kalah menyenangkannya dari ini.

Saung Angklung Udjo telah menerima berbagai penghargaan, baik nasional maupun internasional. Pada tahun 1982, Saung Angklung Udjo dianugerahi UNESCO Award for the Preservation and Development of Traditional Performing Arts. Saung Angklung Udjo adalah tempat yang wajib dikunjungi bagi wisatawan yang ingin mempelajari seni dan budaya Sunda. Saung Angklung Udjo telah menjadi salah satu ikon budaya Indonesia dan telah diakui di seluruh dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun