Mohon tunggu...
Siti Auliatul Aliyah
Siti Auliatul Aliyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Political Science Student

be good, do more good.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sistem Ekonomi Sosialisme, Era Globalisme dan Kemiskinan Kawasan Afrika

20 Desember 2021   09:01 Diperbarui: 20 Desember 2021   10:16 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk memahami beberapa konteks ekonomi global di kawasan Afrika, perlu adanya penimbangan dalam segi ancaman ataupun situasi dalam konteks datangnya paham kontemporer. Bagaimana dalam kawasan Afrika sering sekali terdengar beberapa fenomena yang sangat nampak dalam sudut perekonomiannya dan dalam ini pula Afrika secara tatanan regional memiliki negara-negara yang mayoritas mengalami kemiskinan.Pembicaraan kemudian mengenai bantuan luar negeri ke Afrika pada dasarnya adalah tentang bantuan internasional untuk sub-Sahara Afrika dan dari donor Komunitas yang terdiri dari donor bantuan bilateral seperti United States Agency for International Development (USAID), Canadian International Development Agency (CIDA), Swedish International Developmen Agency (SIDA), Finnish International Development Agency (FINNIDA) and Norwegian Agency for Development (NORAD), dan badan multilateral lainnya seperti EU atau G7.

Negara-negara di kawasan Afrika mayoritas menganut sistem sosialis. Adapun beberapa dampak daripada penganutan sistem sosialis di mayoritas negara kawasan Afrika yang disini sebagai subjek pada datangnya globalisme tersebut, sosialisme Afrika menuntut asumsi tanggung jawab utama oleh Afrika untuk pembangunan Afrika sebagai berikut:

  1. Pemberantasan kemiskinan;
  2. Pemberdayaan perempuan, anak perempuan, dan pemuda untuk berpartisipasi dalam inisiatif pengembangan dan upaya;
  3. Perubahan sikap mental pemimpin Afrika;
  4. Pemberantasan cultism dan korupsi dari kepemimpinan Afrika;
  5. Patriotisme Asli di Afrika (semula dibuat oleh Colonial atau klien dari beberapa tokoh pemimpin tertentu di Afrika);
  6. Peningkatan sistem pendidikan Afrika untuk pembangunan kapasitas, pengetahuan, keterampilan, dan kontribusi; dan
  7. Spesialisasi Afrika dan penerapan paradigma pembangunan baru.

Untuk Afrika, kapitalisme global harus dilihat dari segi segi negosiasi global. Ini tidak membantu Afrika sebanyak Afrika tidak benar-benar mendapatkan keuntungan dari kapitalisme global dan globalisasi. Di Afrika tropis Masalah pertama tampaknya kepentingan utama karena tekanan penduduk di darat, meskipun tumbuh, umumnya belum parah, sehingga sebagian besar ekonomi tradisional masih memiliki beberapa kapasitas produktif surplus. Untuk alasan ini kita akan memusatkan perhatian kita pada pengembangan potensi pola penyerapan kelebihan di sektor modern.

Hasil dialektika antara paham sosialisme dan adanya globalisme dunia dalam sudut pandang khusus contohnya yakni pertama, dilihat sangat bias dalam mendukung capital insentive technique yang dibahas atas cenderung untuk mempromosikan penggunaan yang sangat mesin khusus dan akibatnya menahan pertumbuhan permintaan barang modal yang dapat diproduksi secara lokal. Lain alasan berhubungan lebih langsung dengan perilaku korporasi internasional modern. Dalam ekonomi non-industri pasar modal barang begitu kecil; barang-barang tersebut yang akan diproduksi harus ada alasan yang baik dan percaya bahwa seluruh ekonomi akan berkembang sedemikian rupa untuk memelihara pasar pada modal barang.

Redefinisi Pax Africana

 Dalam membangun suatu tataran sistem pada kawasan Afrika, perlu adanya definisi dalam rangka menjawab dari alasan-alasan daripada adanya ketimpangan masyarakat dengan negara, yaitu bukti daripada adanya kemiskinan yang masif.

 Itu harus dalam konteks di atas bahwa Pax Africana harus dianalisis dan dievaluasi. Penulis ini yakin bahwa tes fundamental dan tantangan yang dihadapi Afrika pada tahapan kontemporer adalah apakah semangat, identitas dan jiwa Afrika yang ada sebelum Eropanisasi yang datan ke Afrika, dapat direklamasi dan ditebus di abad ke-21. Hal ini kemudian harus abad untuk pemeriksaan Afrika untuk Afrika! Mengikuti analisis usaha untuk memberikan kemungkinan tanggapan terhadap tantangan ini dari Africanness.

 Untuk semua tujuan praktis, ''Pax Africana'' adalah sistem norma yang mengatur perilaku internasional di Afrika. Norma-norma ini mengatasi kelemahan dan kerentanan, yang akan terjadi. Namun, terlepas ada dari perubahan dan perintah yang mungkin membentuk Afrika di masa depan. Norma-norma juga bertujuan untuk membantu mengatasi dan mencapai dasar internasional Afrika yang dibutuhkan. '' Pax Africana '' adalah doktrin Pan-Afrika berakar pada nilai-nilai Afrika Amana dan Ubuntu yang menghasilkan Pan-Afrikanisme. Amana adalah Hausa (Nigeria) konsep meliputi keyakinan, kepercayaan, dan kejujuran. Amana adalah diterapkan secara luas dalam kehidupan tradisional Nigeria utara.

 Secara singkat bahwasannya adanya kebuntuan-kebuntuan tersebut mengenai adanya ketimpangan kelas perekonomian dan juga stratifikasi masyarakat. Sebagai ideologi penting dan tengah Afrika kemudian, Pax Africana dipromosikan aspek politik melalui proses dekolonisasi yang panjang, berjalan melalui:

  1.  Penerapan diplomasi sebagai instrumen untuk menyelesaikan perbedaan dan konflik di Afrika dan di tempat lain;
  2.  Hak asasi manusia, integrasi regional, dan hak-hak perempuan sebagai ajaran penting dari
  3.  Ubuntu, Amana, Ujamaa, Harambee, sosialisme Afrika, dll .;
  4.  Hukum internasional dan perdamaian, keutuhan wilayah, dan kedaulatan;
  5. Peran perdagangan intra-Afrika dan internasional dan pengembangan, bisnis dan negosiasi untuk kebaikan bersama Afrika; bertujuan menolak nilai-nilai Barat jika mereka bertabrakan dengan hak dan perintah pembangunan Africanness dan keamanan Afrika.

Dengan sasaran atau perubahan itu antara lain:

  1. Pengamanan budaya asli daripada Kawasan Afrika itu sendiri (Ubuntu, Hausa, Amana,dll). 
  2. Tolak atau budaya-budaya barat (western) yang mempengaruhi suatu sistem seperti sistem pendidikan yang tidak sesuai dengan konteks kawasan Afrika.
  3. Integrasi yang berbasis sosial dan budaya dari kawasan Afrika, suatu filtrasi.

DAFTAR PUSTAKA 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun