Mohon tunggu...
Siti aulia
Siti aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah mahasiswi di universitas Lambung Mangkurat program studi Geografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Framming Teks Unsur Cuaca dan Iklim Kabupaten Kotabaru

2 Mei 2023   22:06 Diperbarui: 2 Mei 2023   22:10 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cuaca adalah keadaan udara yang terjadi disuatu tempat yang relatif sempit dengan waktu yang relatif singkat. Sedangkan iklim adalah pola cuaca rata-rata yang terjadi untuk waktu yang relatif lebih lama (sekitar 30 tahun) dan mencakup wilayah yang luas (Miftahuddin 2016). 

Penyinaran Matahari

Matahari memancarkan energi dalam bentuk radiasi matahari ke seluruh permukaan bumi. Sebagai sumber utama panas bumi, jumlah radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi hanya sekitar 47%. Sisanya diserap dan dipantulkan oleh partikel-partikel yang ada di udara seperti debu, uap air dan awan (Hamdi 2014). Setiap tempat di permukaan bumi intensitas penyinaran mataharinya berbeda-beda. Penyebabnya antara lain transparansi atmosfer, sudut datang sinar matahari, jarak bumi dengan matahari, ketinggian tempat, jarak dari laut, relief muka bumi dan pengaruh angin.

Suhu Udara

Suhu adalah panas atau dinginnya suatu benda. Jadi, suhu udara (temperatur udara) adalah suhu panas/ dinginnya udara di suatu tempat pada waktu tertentu. Pemanasan udara diperoleh melalui dua proses, yaitu:

Pemanasan Langsung terdiri dari absorpsi, refleksi dan difusi

Pemanasan Tidak Langsung terdiri dari konduksi, konveksi dan difusi.

Faktor yang memengaruhi suhu udara ada sepuluh, yaitu: transparansi atmosfer, sudut datang sinar matahari, lama penyinaran, besarnya energi yang dikeluarkan matahari, jarak bumi dan matahari, ketinggian tempat, jarak dari laut, relief muka bumi dan pengaruh angin (Rahardjo n.d.). Suhu udara ini dapat diukur dengan termometer.

Tekanan Udara

Tekanan udara adalah beratnya massa udara di atas suatu satuan wilayah (Putera and Toruan 2016). Jika suhu udara dapat kita ukur dengan termometer, alat yang dapat mengukur tekanan udara atau tekanan gas Barometer. Tekanan udara dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

Sebaran tekanan udara vertikal.

Sebaran tekanan udara horizontal.

Kelembaban Udara

Kandungan uap air di udara disebut kelembaban udara. Uap air tersebut berasal dari evaporasi dan transpirasi (penguapan dari tumbuhan). Alat untuk mengukur kelembaban udara adalah higrometer. Kelembaban udara ada yang dinamakan kelembaban mutlak (absolut) dan kelembaban nisbi (relatif) (Nurdin et al. 2022).

Angin

Angin adalah massa udara yang bergerak di atas permukaan bumi dari daerah yang tekanan udaranya tinggi (suhu rendah) ke daerah yang tekanan udaranya rendah (suhu tinggi). Kecepatan angin dapat diukur dengan menggunakan anemometer. Kecepatan angin dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu gradien barometrik (angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara di sekitar kita melalui dua garis isobar), relief permukaan bumi, faktor tumbuh-tumbuhan dan faktor jarak dari permukaan tanah (Habibie, Sasmito, and Kurniawan 2011).

Curah Hujan

Unsur yang terakhir ialah curah hujan. Curah hujan adalah peristiwa jatuhnya berbagai bentukan air alami (moisture) dari massa udara (awan) yang tebal dan telah mengalami kondensasi ke permukaan bumi. Bentukan-bentukan air yang dapat jatuh ke permukaan bumi bisa berbentuk titik air, salju, atau bahkan es. Hujan dapat dibedakan atas beberapa jenis. Bisa berdasarkan intensitasnya, kejadiannya dan waktunya. Jenis hujan dapat dibedakan berdasarkan intensitasnya. Di antaranya adalah:

Hujan halus: titik airnya halus (berjari-jari 0,04 -- 0,03 mm)

Hujan gerimis: titik airnya juga halus, tapi banyak jumlahnya

Hujan sebenarnya: titik airnya berjari-jari 0,3-3 mm dan jatuh dengan kecepatan 3 meter/ detik

Hujan lebat: turunnya amat kuat, biasanya turun hanya sebentar dan jatuh dari awan cumulonimbus. Bentuknya bisa berupa hujan salju, hujan es atau hujan pada umumnya.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun