Hama dan penyakit merupakan gangguan yang kerap kali menyerang tanaman saat musim tanam mulai datang. Hal tersebut dapat meningkatkan peluang gagal panen karena bibit padi yang rusak. Salah satu hama yang cukup mengganggu yakni tikus sawah. Menurut petani di Desa Sukadana Kecamatan Compreng Kabupaten Subang Jawa Barat, tikus sering menyerang tanaman padi dalam skala yang cukup berat.Â
Pada kesempatan kali ini, mahasiswa KKN dari IPB University mengikuti kegiatan gropyokan bersama warga Desa Sukadana. Gropyokan merupakan salah satu cara tradisional pengendalian hama tikus yang sudah menjadi budaya salah satunya di Desa Sukadana. Lubang tikus yang berada di sekitar pinggir sawah direndam oleh air irigasi. Tikus yang keluar karena sarangnya terganggu kemudian dipukul dengan berbagai alat seperti bambu, bilah kayu atau cangkul. Gropyokan dilakukan secara berkelompok untuk memukul tikus-tikus yang jumlahnya banyak.Â
Kegiatan dimulai dari pagi hingga siang hari. Kegiatan penggenangan dan membunuh tikus-tikus dilakukan berulang kali hingga dirasa jumlah tikus berkurang atau tidak muncul lagi saat penggenangan tersebut. Gropyokan sudah menjadi budaya untuk dilakukan setiap awal musim tanam. Desa Sukadana sendiri merupakan salah satu dari desa yang mengutamakan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H