Mohon tunggu...
Siti asni arojbiyah
Siti asni arojbiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi pendidikan guru sekolah dasar universitas pamulang

Hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengatasi Trauma pada Anak

30 Juni 2024   05:10 Diperbarui: 30 Juni 2024   07:51 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Trauma masa anak-anak adalah pengalaman emosional yang menyakitkan atau mengancam jiwa yang terjadi pada masa anak-anak, yang dapat meliputi kekerasan fisik, emosional, atau seksual, pengabaian, atau ketidakstabilan  lingkungan keluarga. Trauma ini dapat memiliki dampak jangka panjang yang signifikan pada kesejahteraan psikologis individu di masa dewasa. Seiring dengan perubahan neurobiologis yang terjadi selama masa perkembangan, trauma masa anak-anak dapat mengganggu perkembangan kognitif, emosional, dan sosial anak, yang kemudian dapat berlanjut hingga kehidupan dewasa. 

Penting untuk di pahami bahwa trauma anak-anak bukan hanya tentang pristiwa trauma yang terjadi pada anak, tetapi juga tentang cara induvidu merespon dan mengalami pristiwa tersebut.

Strategi mendukung anak yang mengalami trauma 

Mendukung anak yang mengalami trauma memerlukan pendekatan yang sensitif, empatik, dan holistik. Berikut beberapa strategi untuk mendukung anak yang mengalami trauma :

 1. Memberikan dukungan emosional yang konsisten.

Penting untuk memberikan dukungan emosional yang konsisten dan terus-menerus kepada anak yang mengalamai trauma. Menunjukan kepedulian, kasih sayang dan kesabaran dapat membantu anak merasa aman dan di dengar. 

2. Membangun lingkungan yang aman dan mendukung. 

Ciptakan lingkungan yang aman, terbuka, dan mendukung bagi anak untuk berekspresi dan mengungkapakan perasaan. Pastikan bahwa anak merasa nyaman dan dilindungi di sekitar mereka. 

3. Melibatkan orang tua dan keluarga. 

Melibatkan orang tua dan angggota keluarga lainya dalam proses mendukung anak yang mengalami trauma. Membangun jaringan dukunganan yang solid di lingkungan keluarga dan membantu anak merasa di dukung secara menyeluruh. 

4. Konseling dan terapi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun