Mohon tunggu...
Siti Asiyah
Siti Asiyah Mohon Tunggu... Seniman - Pendiri https://www.pesanggrahan.de/

Pendiri "Pesangrahan Indonesia e.V https://www.pesanggrahan.de/ Pendiri Bonnindo Band 2016, Siti And Band 2017 https://www.facebook.com/siti.musik/ Pencetus Interkultureller Musik Projekt di Bonn sejak 2017 Pendiri Global Heroes Band 2019 Manager Matahari Band 2021 Penyanyi / Pencipta lagu 2021

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kotekatalk-186 "Pengalaman Berkebaya dan Proses Pendaftaran Kebaya Goes to UNESCO

8 Agustus 2024   02:41 Diperbarui: 9 Agustus 2024   00:02 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hallo semua jumpa lagi di Kotekatalk yang ke 186 bersama narasumber kita Mbak Christiana Dessynta Siswijana. Christina yang panggilan akrabnya Mbak Chris lahir di Semarang, Jawa Tengah tgl 15 Desember 1972. Tumbuh dan besar di Semarang sampai menempuh sekolah menengah atas. Dia juga lulusan S1 Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW ) Salatiga tahun 1991-1997. Di saat kuliah Mbak Chris aktif berorganisasai di senat Mahasiwa, sebagai Ketua SI Dana dan Wakil Bendahara dari 1994-1997. Selain aktif di Organisasi Youth Rotary Action ( Semarang) dia sebagai Wakil Ketua 1995_1997.

Doku Christina Streiff   (Dokpri)
Doku Christina Streiff   (Dokpri)

Aku lanjut lagi ya ceritanya bagaimana Mbak Chris sampai keluar negri dan kecintaan dia dalam memperkenalkan Kebaya di sana. Pada bulan Agustust 1997 berangkatlah Mbak Chris itu ke Sydney untuk memantapkan bahasa Ingrisnya sebagai syarat studi S2 Comunication Management pada tahun 1999 di Bond University. COld Coast, Australia selama 1,5 th dari Januari 1999-Mei 2000.

Selama dia di Sydney dia juga magang di ASEAN Focus Group, sebuah institusi penghubung bersifat International di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya antar negara ASEAN. Dari situ Mbak Chris banyak lah menimba ilmu dan pengalaman sebagai penerjemah bahasa Ingris- Inddonesia dalam berbagai artikel aktuel dengan topik politik dan budaya Indonesia setelah lengsernya Order Baru. 

Doku Christiana Streiff   (Dokpri)
Doku Christiana Streiff   (Dokpri)

Aku lanjut cerita nih bahwa Mbak Chris ini sejak th 2000 ke Swiss hingga hari ini. Mbak Chris ini darikecil memang suka sekali kebaya. Saat dari SD sampai kini dia selalu pakai kebayak kemana-mana dia pergi, terutama di saat mengunjungi acara-acara Indonesia. 

Di Swiss tepatnya di Zrich dia pernah bekerja selama 2.5 th di salah satu Advertisement Company. Sejak 2013 dia aktif di berbagai organisasi sosial,politik,kerokhanian dan kebudayaan. Pada tahun 2018 dia bergabung sebagai relawan kawal pemilu dan pengurus GWJ Swiss. 

Doku Christiana Streiff    (Dokpri)
Doku Christiana Streiff    (Dokpri)

Di Organisasi kerokhanian (Perki) dia bergabung dari th 2014 sampai sekarang dengan menduduki posisi sebagai Badan Pengurus Harian dan Ketua Komunitas Katolik di Swiss. Pada tahun 2020 Mbak Chris sebagai Bendahara umum pada penghimpunan diapora di Europa, sampai bulan Desember 2022.

Doku Christiana Streiff   (Dokpri)
Doku Christiana Streiff   (Dokpri)

Apresiasi pemerhati budaya Indonesia, khususnya Kebaya dan wastra Nusantara, akhirnya pada tgl 04.April 2021 dia mendapatkan Award Anugrah Kebaya yang di selenggarakan oleh Kongres Nasional Berkebaya di Jakarta. 

Doku Christina Streiff   (Dokpri)
Doku Christina Streiff   (Dokpri)

 Seperti Amanah dari organisasi Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) dia membentuk organisasi PBI di Europa, yang di resmikan pada tgl 06. November 2023 sampai sekarang. PBI sekarang jumlah anggotanya ada 12 negara dan beranggotakan 60 orang lebih.

Doku Christiana Streiff   (Dokpri)
Doku Christiana Streiff   (Dokpri)

Na Akhirnya Zoom sudah memasuki ke tanya jawab bagaimana Kebaya itu goes to UNESCO .

Doku Kotekatalk   (Dokpri)
Doku Kotekatalk   (Dokpri)

Mbak Chris menceritakan bagaimana Kebaya itu goes to UNESCO yang berprosess panjang.  Intinya kalau kita mau mempertahankan kebudayaan kita terutama urusan kebaya, ya kita memulailah sering memakai kebaya di mana pun kita berada, untuk menunjukkan inilah Indonesia. 

PROSESS PENDAFTARAN KEBAYA GOES TO UNESCO :

Mbak Chris menceritakan bagaimana proses pendaftaran kebaya Goes to UNESCO, mereka bersama dengan 4 negara ASEAN ( Malaysia , Brunei, Thailand dan Singapura) mengajukan kebaya sebagai warisan budaya tak benda (dalam hal Ini kebaya kerancang dan kebaya laboh). Kita bersama ke-4 negara tersebut masih menunggu proses secara legitimasi yang dimulai pada September 2023 dengan penyerahan tandatangan dari perwakilan / otoritas dari ke-5 negara tersebut.
Sembari menunggu hasil dari UNESCO , kita , terus mensosialisasikan kebaya , seperti kebaya goes to school dan kebaya Goes to campus. Sebagai tindakan nyata, pewartaan perempuan Indonesia dalam berbusana dimulai sejak dini, selain kegiatan Selasa berkebaya di hampir seluruh pelosok negeri.  

Akhirnya acara zoom kali ini selesai. Mbak Gana sebagai moderator mempersilahkan peserta untuk meninggalkan ruangan.

Tiefenbach 07.08.2024

Siti Asiyah 

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun