Hallo semua, kita bertemu kembali di Kotekatalk yang ke 183. Narasumber kali ini adalah Bapak Suharyadi yang sudah malang melintang selama kurang lebih 45 tahun di perusaaan perminyakan dan Gas. Pak Suharyadi lahir di Yogya yag sekarang berdomisili di Bandung.Â
Pak Suharyadi ini selain aktif di koteka, juga aktif di komuniras lantip Atau Lansia Aktif yang anggotanya ribuan di seluruh Indonesia. Beliau selain Aktif di beberapa persuahaan minyak nasional dan asing, dia juga dosen Sekolah tinggi perminyakan di Cepu.ÂDari Cepu ini lah lahir ahli-ahli perminyakan national. Pak Suharyadi selain menceritakan tentang pekerjaannya juga menceritakan tempat pariwisata dan kulinernya di Cepu dan Blora.Â
DI sela-sela Zoom Mbak Gana memutar youtube yang menceritakan asal mula Cepu Blora. https://www.youtube.com/watch?v=E6MOYbGBr8E. Para partizipan mendengarkan dan menyimak tanyangan yang ada.Â
Saat acara berlangsung hadir Mbak Deby Subiyanti yang asalnya dari Blora yang kini tinggal di Belanda. Dia adalah pendiri Peduli seni dan baru akhir-akhir ini telah mendirikan perusahaan Blora mustika. Mbak Gana menanyakan kepada Mbak Deby untuk menceritakan apa yang Mbak Deby tahu tentang Cepu Dan Blora setelah sekian lama dia sudah meninggalkannya.Â
Mbak Deby menceritakan tentang kulinar yang ada disana, dia juga masih ingat tempat-tempat dimana dia dulu makan. Makanan yang terkenal di Blara adalah Ayam Sate Bloranya. Cara memesannya bukan perporsi tapi di hitung pertusuk usai makan. Cara menyajikan makanan tersebut bumbu dan satenya terpisah.Â
Kuliner kebanggaan Blora ini tidak bisa di bawa sebagai oleh-oleh karena bumbu sambalnya lembut dan cair, berbeda dengan bumbu sate di daerah lain. Selain kita bisa menikmati sate Ayam Blora, kita juga bisa menikmati sate kambingnya, juga nasi pecel picuk, lontong opor,lontong kupat telur, lonting tahu, rawon, dan soto Kletuk.
Yang terakhir adalah tempat pariwisata.
https://www.youtube.com/watch?v=AKxGMae2OAU.
Tempat wisata di cepu itu kebanyakan beruapa goa yang dulu menjadi tempat persembunyian pemuda-pemuda perjuang saat kemerdeaan. Goa itu seperti Goa Sentono, Goa Terawang, Goa Kidang dan Goa Maria Sendang Harjo. Goa Maria Harjo ini lah Goa untuk wisata religi. Karena di sana adalah pusat penyebaran agama Katolik oleh seminaris Belanda dulu-dulunya.
Demikian sekilar zoom #kotekatal-183 yang tidak bisa aku jabarkan dengan secara mendetail, karena saat itu aku sedang ada di satu festival yaitu Ruhr in Love di Jerman. Jadi ada beberapa informasi yang tidak nyangkut di kepalaku karena aku juga agak kurang focus di buatnya.Â
Mohon maaf atas segala kekurangan dan jumpa lagi di Kotekatalk yang selanjutnya.Â
Bonn 09.07.2024
Siti Asiyah  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H