Mohon tunggu...
Siti Asiyah
Siti Asiyah Mohon Tunggu... Seniman - Pendiri https://www.pesanggrahan.de/

Pendiri "Pesangrahan Indonesia e.V https://www.pesanggrahan.de/ Pendiri Bonnindo Band 2016, Siti And Band 2017 https://www.facebook.com/siti.musik/ Pencetus Interkultureller Musik Projekt di Bonn sejak 2017 Pendiri Global Heroes Band 2019 Manager Matahari Band 2021 Penyanyi / Pencipta lagu 2021

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Makanan Banyak yang Dibuang, Larinya Kemana?

20 April 2024   03:27 Diperbarui: 20 April 2024   03:31 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak makanan yang di buang tiap hari di Jerman, larinya kemana? 

Makanan yang jelek dan sudah mau habis masa berlakukunya biasa di masukan ke tempat sampah, karena sudah tidak bisa lagi di jual. Super market Jerman di sarankan untuk bebagi. Dan ada organisasi yang khusus untuk urusan ini.  Masalahnya juga orang-orang Jerman ngak mau beli makanan yang jelek dikit. 

Jadi Supermarket juga harus menghancurkan makanan-makanan tersebut di tempat sampah. Akhirnya berton-ton banyak makanan di buang di tempat sampah dari berbagai Supermarket yang jumlahnya tidak sedikit. Tiap hari banyak makanan yang terbuang, sedang banyak orang-orang juga membutuhkan makanan itu karena tidak punya uang cukup untuk belanda atau hidup. Di jerman tidak semua orang kaya ya, jangan salah, banyak juga orang yang pas-pasan hidupnya.   

Doku Pribadi 
Doku Pribadi 

Makanan yang biasa di buang di sampah ini tidak semua jelek, cuma kadang ada yang hitam dan karena ada salah satu yang pecah dan jelek, dimana makanan ini sudah tidak bisa di jual. Banyak organisasi yang bergerak mengambilin makanan-makanan seperti ini dari supermarket ke super market. Kebanyakan pekerja-pekerja pemunggutan makanan tersebut adalah orang-orang yang sudah tidak bekerja lagi dan punya waktu. 

Doku Pribadi 
Doku Pribadi 

Dengan adanya banyaknya makanan-makanan yang sering di buang. Pemerintah Jerman juga merasa kewalahan untuk membuangnya di mana? super market-supermarket juga harus membayar tempat sampah atau makanan yang tiap hari merekwa buangkan? akhirnya banyak inisiativ warga untuk mengumpulkan makanan-makanan tersebut untuk di kasih-kasihkan sama yang tidak punya, pengungsi dan orang-orang yang membutuhkan. 

Doku Pribadi 
Doku Pribadi 

Inisiativ ini di lakukan oleh orang-orang yang sadar diri, punya waktu untuk mengambilin makanan tersebut dan membagi-bagi di tempat-tempat yang sudah di terntukan atau di organisir. Kadang ada di gereja, ada di balai desa, dan di tempat-tempat tertentu. Ada juga yang berinisiativ untuk memasaknya dan akhirnya masakan itu di bagi-bagi kepada orang-orang yang membutuhkannya. 

Doku Pribadi 
Doku Pribadi 

Awalnya aku tidak tahu, tapi karena sering mendengarkannya maka aku pelan-pelan memahaminya. Aku sering mendengarkan hal ini tapi aku tidak mengalaminya langsung sampai akhirnya aku kenal sama satu teman kerja yang kerjaannya mengambilin makanan-makanan tersebut di beberapa supermarket yang tidak jauh dari tempat kerja kita. 

Makanan apa saja yang di buang dan bisa di ambil : 

Bentuk makanannya macem-macem. Ada keju, roti, bunga, buah dan daging, ikan serta banyak macam ragamnya. 

Makanan-makanan itu ada yang di taruh-taruh saja di special tempat, dan orang tinggal mengambilnya (Food sharing). 

Ada juga organisasi atau inisiativ satu kelompok yang memasak makanan tersebut dan di tayangkan di Internet siapa yang mau makan dengan membayar uang yang sangat murah. Ada juga yang di data siapa-siapa di daerah itu kalau kita ya di RT itu yang kekurangan bisa mengambil makanan tersebut.

Karena aku punya teman yang organisir #Tafel itu namanya, maka aku sering di kasih juga. 

Tidak cuma di Supermarket aksi ini di lakukan, tapi juga di toko-toko roti.

Aku bisa saja organisir hal ini untuk komunitas Indonesia, cuma, masalahnya aku tidak ada waktu untuk mengambil dan membagi-bagi makanannya itu. Siapa tahu nanti aku bisa bantu-bantu untuk masalah ini, tapi saat ini aku masih sibuk dengan kerjaanku dan anak-anak yang masih membutuhkan aku. 

Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel selanjutnya. 

Bonn 19.04.2024 

Siti Asiyah  

  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun