Idul Fitri telah tiba, umat Islam di mana-mana merayakannya, tidak ketinggalan juga komunitas #Indonesiamuslimbonn sudah organisir untuk sholat ied bersama. Sholat ied dilakukan tidak di masjid. Kami biasa nyewa gedung karena kita di Bonn belum punya masjid Indonesia. Masjid-masjid sebenarnya banyak, cuma bukan masjid Indonesia, melainkan kebanyakan mesjid di Bonn itu mesjid milik orang Turki, Maroko. Â Â Â
Makanan besar yang kita sajikan kali ini adalah makanan sederhana yaitu lontong sayur untuk menu utamanya, tapi banyak ibu-ibu membawa telur balado, bregedel, rendang, ayam dan sayur sayuran lainnya. Ibu-ibu Bonn sangat rajin sekali, yang organisir itu Mbak Lia Keil untuk urusan konsumsi. Mbak Lia Keil ini adalah ketua #pengajianmuslimahbonn yang sangat luar biasa. Aku saat ini tidak banyak andil dalam urusan konsumsi, karena aku banyak keluar kota, jadi aku membawa ala kadarnya, apa yang aku bisa bawa.Â
Makanan-makanan begini ni laris sekali baik untuk orang indo atau untuk Bule. Karena rasa neutral dan khas Indonesia banget yang cocok untuk lidah Bule. Aku tidak tahu siapa ni yang bawa, tapi menu semacam ini lah laris manis di Jerman.Â
Sayur yang sederhana tapi sagat menantang, ini tempe oseng, tempe sayur, sayuran yang di Indonesia terasa sangat sederhana di Jerman sayauran ini juga sangat cocok untuk lidah Jerman. Karena kebiasaan mereka makan salah, dan sayur tumis buncis dan tempe adalah salah yang sangat bergizi dan lezat sekali. Aromanya sedap, dan rasanya nikmat. Tidak banyak kalorin dan kalbohidrat, makanan ringan tapi bergizi. Â
Cara masak ayam dan kentang orang indonesia pun beda sekali dengan orang Eropa. Biasa kentang di Jerman itu direbus dan dilembutkan, tapi di Indonesia kentang bisa dibikin bregedel. Begitu kreasi orang Indonesia. Ada si kentang yg dijadikan bregedel ala Eropa dengan nama kroket, tapi ya rasanya hambar. Ayam panggang, ayam goreng indonesia pun beda cara memasaknya dengan orang Jerman. Jadi bangga juga sebagai orang indonesia, banyak sekali punya fanatasi dan kreasinya. Â
Ada buncis tahu, ini juga masakan sederhana yang juga sehat dan mudah bagi kita, tapi cara-cara seperti ini orang Jerman juga tidak tahu kan? Sering orang Jerman bertanya, bagaimana si cara masak tahu? Mereka tahunya digoreng saja, rasa hambar dan ya begitu-begitu saja.Â
Mmm ini telur balado, bagi orang Jerman was ist das? Apa itu? Telur kok bisa begitu, apa lagi kalau mereka makan telur asin mmm kok bisa asin, dan kok bisa telurnya warnanya coklat seperti telur di sayur gudeg? Di Jerman memang ada telur warna-warni itu telur untuk di acara Ostern di tradisinya mereka. Tapi ini telur sering ditanya itu bagaimana masaknya?
Ayam dikecap juga adanya di kita, Aku lihat di restaurant Cina dan Vietnam mereka juga hidangkan menu ayam di kasih sause kecup atau tomat atau pakai soja souse yang hitam-hitam itu. Kalau di Jerman ayamnya dipanggang dan digoreng saja kebanyakan. Mereka juga punya gaya tersendiri dalam memasaknya.Â
Cemilah kita banyak macam ragamnya, kue yang berwarna hijau, sangat disukai anak kecil dan agak mirip-mirip kuenya orang Jerman juga. Kue-kue ini ditata di dua meja satu untuk barisan perempuan dan satu untuk barisan lelaki, biar cara pembagian makan juga cepat dan teratur di saat lebaran baik lebaran Haji atau lebaran Idul Fitri.Â
Semoga bermanfaat dan semangat belajar masak kita juga semakin meningkat, karena itulah kita Indonesia.
Selamat hari raya Idul Fitri buat yang merayakannya, saya mengucapkan mohon maaf lahir dan bathin.
Sampai jumpa di artikel selanjutnya .
Siti AsiyahÂ
Bonn, 13.04.2024 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H