#kotekatalk171 kali ini kita membahas tentang situasi banjir di Demak-Kudus yang baru terjadi akhir-akhir ini.Â
Sambil menungu Narasumber Mbak Gana Setgmann memutar youtube yang berjudul benarkan Selat Muria muncil kembali bersama dengan banjir di Demak? https://www.youtube.com/watch?v=xGEwQNB8aSU&t=548sÂ
Para Partizipan menyimak akan situasi bajir di Demak dengan menonton yotube yang sedang di tanyangkannya.Â
Tanyangan youtube pertama Narasumber masih belum bisa bergabung karena gangguan sinyal di lokasi, maka Mbak Gana Stegmann selaku moderator kotekatalk yang ke- 171 hari ini memutuskan memutar satu youtube lagi sambil menunggu yang di Demak itu online . Youtube yang ke dua pun di putar dan kita menyimaknya kembali, informasi semakin jelas dan gamblang apa yang terjadi disana. Â https://www.youtube.com/watch?v=ls6YJSePpfU. Â Â
Dokumenatsi youtube yang menyatakan bahwa Selat Muria telah muncul kembali, bagaimana ceritanya? dan apa kan Selat Muria itu?Â
Banjir yang terjadi di Demak akhir-akhir ini membangkitkan memori kenangan akan selat Muria. Kejadian itu terjadi pada tanggal 08. Pebuari 2024. Banjir itu di sebabkan karena jebolnya tanggul sungai nawang wulan merendam 19 desa di kecamatan Karang Anyar dan Gajah di Demak.
 Banjir ini jadi salah satu banjir yang perah di daerah tersebut. Lebih dari 84 .000 jiwa mengungsi, tidak hanyak rumah-rumah tenggelam, tapi juga sawah dan ladang. Na dengan adanya banjir ini warga mengaitkan dari Selat Muria . Beberapa dari mereka berspekulasi, kalau selat Muria di zaman itu muncul kembali. Mungkin itu terjadi usai ribuan tahun atau ratusan ribu tahun, siskus itu terjadi.
Apa itu Selat Muria, dahulu kala ada daratan yang memisahkan utara jawa tengah degan Gunung Muria, yang zaman dulunya itu pulau tersendiri. #Selatmuria berhasil menjadikan #Demak sebagai kota perdagangan. Tapi lama kelamaan pusat perdagangan itu pindah ke Sunda kelama. Lama-lama Selat Muria itu juga semakin dangkal begitu kira-kira ceritanya. Â
Banjir di Demak-Kudus ini bukan Banjir biasa. Ribuat penduduk mengungsi dan hewan-hewan piaraan juga, banyak sawah ladang tenggelam dan rumah-rumah pun di landa banjir yang tergolong tinggi airnya.Â