Cintaku tak terbatas Alam.
Seperti biasa aku sibuk di dapur karena masak-masak bersama anak ku yang no dua. Dia hobby nya masak. Dia mau mencoba masak masakan Mochi, tapi ngak jadi, akhirnya aku turun tangan, aku bikin adonan jadi jenang lot ala jenang jawa.
Anakku prustasi dan capek masaknya ngak jadi, dia meninggalkan dapur dan mau tidur saja. Aku terpaksa memberesin dapur sendiri.
Hari pertama:
Tiba-tiba aku merasa ada di belakang ku pocong. Siapa yang ngak takut. Tapi aku coba terus beresin dapur, sampai semua beres. Rasa takut dan ngak nyaman merasa semakin menekanku. Akhirnya aku coba buka PCku untuk coba dengerin lagu-lagu dan nulis sana sini, check E-mail dan menulis WhatsApp. Untuk menenangkan hati dan pikiran, ada apa gerangan? Setelah perasaan terasa nyaman aku mengambil air wudhu, untuk melakukan sholat malam dan kirim doa untuk Orangtua yang sudah tiada. Tak terasa aku ketiduran saat berdzikir. Tak terasa pagi sudah tiba, aku terbangun dan langsung melihat Hpku untuk check WA, rupanya ada  kabar duka bahwa Mantanku itu meninggal.Â
Aku masih tidak percaya, tapi aku ingat akan pertemuan aku sama pocong semalam itu. Ternyata pocong itu lah dia yang sudah tiada. Â
Hari kedua:
Seperti biasa aku masak, menyibukkan diri dengan urusan rumah tangga. Kerjaanku sebagai penyanyi tentu tak lupa sibuk mempersiapkan lagu-lagu dan kebutuhan buat konzert yang akan datang yaitu tgl 16.September bulan ini di acara #Indonesiafestivalfrankfurt.
Hari kedua aku di temuin Pocong kembali, tapi aku sudah tahu siapa dia itu, aku bertanya apa ini kamu? kenapa terlalu pagi kau tinggalkan kita semua? Dia menjawab iya ini aku, mau minta pamit dan minta maaf padamu. Akhirnya kita saling maaf memaafkan. Dia akhirnya minta diri untuk pamit karena masih harus kembali ke kuburan dia yang masih belum ada 24 jam. Aku mengihlaskan kepergian dia dan mendoakannya #Alfathekhah.Â