Mohon tunggu...
siti Aniroh
siti Aniroh Mohon Tunggu... -

Seorang pengidap kanker payudara yang kini aktif mendampingi pasien pasien kanker di yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hidup Ini Masih Berarti

15 Mei 2010   01:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:12 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Hidup dengan kanker bukanlah akhir dari segalanya. Banyak hal yang ternyata masih dapat saya lakukan, bahkan ketika banyak pendapat mengatakan bahwa ”kanker tidak dapat  disembuhkan”.

Tidak mungkin saya pungkiri, bahwa pada saat saya harus menerima kenyataan saya menderita kanker, hati saya sungguh hancur. Saya merasakan bahwa saya sangat terpuruk. Mungkin lebih dari itu. Pertanyaan yang muncul saat itu adalah : ”Why Me?” (Dimana pertanyaan ini tidak akan pernah muncul ketika kita menang undian berhadiah Mercedes S-Class. Ha-ha-ha)

Pada saat saya denial, stress, depresi dan sebagainya, saat itu pula saya mendapat newsletter dari motivasi-sukses.com yang isinya “You’ll never know your real potention until there’s condition that capable of conceal your true quality”. Artinya kurang lebih adalah “Anda tidak akan pernah tau potensi terbesar sebenarnya dari diri Anda hingga ada kondisi yang akan sanggup membuka fakta kemampuan terbesar diri Anda.”

Hidup dengan kanker. Fakta ini sungguh mencengangkan buat saya. Menyakitkan, menghancurkan harapan, karir dan cita-cita saya (karena itulah yang selama ini diteriakkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan kanker). Apapun itu, kondisi dimana saya berada di titik minus justru saya mampu menggali banyak hal dalam diri saya.
Ketika dokter mengatakan secara medis ada perhitungan waktu tersendiri yang harus disadari oleh seorang penyintas kanker termasuk saya, satu hal yang secara sadar selalu saya afirmasikan dalam diri saya adalah ”Saya harus mengisi sisa waktu hidup saya sebaik mungkin.”

Membayangkan bahwa saya mampu melewati pengobatan konvensional dengan segala konsekwensinya sudah sangat berat bagi saya. Tapi ternyata dengan penerimaan diri dan kesadaran yang tinggi bahwa kanker bukan penghalang untuk tetap hidup sebagai manusia normal , membuat saya mampu melewati beratnya mastektomi dan 10 kali kemoterapi serta melakukan satu hal yang sebelumnya tidak pernah terlintas dalam benak saya.

Buku ”Nobody Happy with Cancer, BE BRAVE & SMART” yang saya tulis dengan sepenuh hati membuktikan bahwa saya masih bisa berkarya. Setidaknya saya mampumenyuarakan isi hati saya selama menjalani pengobatan medis konvensional.

Adalah sangat mengharukan dan membuat saya sering menitikkan air mata ketika banyak telfon dan email yang masuk untuk bertukar pengalaman dan berbagi cerita tentang bagaimana berkompromi dengan kanker.

Apa yang terpenting dari semua itu ?
Ternyata saya masih berarti untuk orang lain……..

Bagaimana hidup dengan kanker?

Selain penerimaan diri & kesadaran bahwa saya hidup dengan kanker dan saya memilih sebuah pengobatan tertentu, informasi tentang penyakit yang kita derita serta penanganan dan konsekwensi apapun termasuk yang terburuk adalah sesuatu yang juga penting untuk kita ketahui. Ini hal yang sulit bagi saya, tapi saya selalu mencoba menggali untuk diri saya sendiri. Kepercayaan dan keyakinan diri serta kehidupan spiritual yang tinggi pun memiliki porsi yang cukup besar dalam melewati waktu demi waktu sebagai penyintas kanker.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun