Pengalaman baik saya selama mengajar kelas X2 dan X3 sangatlah seru dan sangat memberikan saya belajar banyak hal diantaranya menghadapi kerandoman siswa siswi, menghadapi keaktifan mereka, menghadapi mood mereka, serta harus memikirkan model atau media yang sesuai dengan karakteristik mereka.
Saya sangat menolak jika ada kalimat "murid nakal" menurut saya tidak ada murid yang nakal. Dia bukan nakal tapi dia sedang mencuri perhatian kita, banyak hal yang akan kita peroleh dari beberapa sisi. Kita sebagai guru harus memahami hal tersebut, karena kita belum mengenal lebih jauh tentang dia, bagiamana latar belakang dia, bagaiamana pengalaman dia bahkan ada siswa memiliki trauma sendiri sehingga ia melakukan hal tersebut untuk mencuri perhatian kita. Lebih dekati dan pahami.
X2 dan X3 merupakan kelas yang super aktif. Ragam siswa saya temui dan hadapi dari mereka tapi itu bukan hambatan bagi saya namun itu lah yang menjadi tantangan untuk saya.
Beberapa model pembelajaran saya terapkan di kelas X2 dan X3 salah satu nya make a match dengan materi data penelitian.
Make a match yang pertama dilaksanakan di kelas X3 dengan menempel kertas jawaban pada LKPD yang sudah di sediakan dan dilaksanakan koreksi bersama. Namun, pada pembelajaran di kelas X3 perlu adanya evaluasi karena tingkat keaktifan tidak bertahan lebih lama. Dengan memikirkan ragam cara untuk mengubah sintaks dari make a match maka saya terapkan di kelas selanjutnya yaitu kelas X2 .
Di kelas X2 saya menerapkan model pembelajaran make a match dengan materi yang sama yaitu data penelitian. Pada model make a match ini saya terapkan bentuk game yang dimana perwakilan kelompok untuk memilih jawaban ke depan meja guru yang sudah disediakan secara tidak tersusun. Para perwakilan kelompok akan mencari-cari jawaban yang ada sesuai dengan hasil diskusi kelompok sebelumnya. Dilanjutkan dengan menempel dan koreksi bersama seperti yang dilaksanakan di kelas X3. Menurut saya penerapan model make a match sangat efektif apabila diterapkan dengan sebuah permainan karena dinilai lebih membuat siswa aktif.
Dari hal itu lah saya mendapatkan suatu ilmu baru, yaitu mencoba dan tetap mencoba. Karena sebenarnya gagal itu tidak namun belum waktunya untuk berhasil.
Terimakasih kelas X2 dan X3 yang selalu aktif pada pembelajaran sosiologi.
Jangan lupa ketika pembelajaran dimulai untuk membaca basmalah dan ketika mengakhiri pembelajaran untuk membaca hamdalah seperti yang sudah saya terapkan selama pembelajaran sosiologi. Lihatkan 40 hari kedepan apabila istiqomah membaca nya, ingatan mengenai materi yang telah dipelajari akan mengalir dan menggenang seperti air.