Mohon tunggu...
sitiaminajmiyyah
sitiaminajmiyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN SMH banten

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Komunitas Dakwah Online: Peluang dan Tantangan Dakwah di Era Digital

3 Januari 2025   17:00 Diperbarui: 3 Januari 2025   16:59 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunitas Dakwah Online 

Dengan perkembangan teknologi digital, saat ini telah membawa dampak besar pada kegiatan dakwah. Dakwah tidak lagi terbatas pada ruang dan waktu, tetapi dapat dilakukan secara online melalui berbagai platform media sosial. Dakwah bisa di lakukan dimana saja dan kapan saja. Karena hakikat dakwah sendiri bukan hanya ceramah agama di atas panggung, tetapi lebih kepada penyampaian pesan pesan dakwah ke masyarakat.

Saat ini dakwah berkembang menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dakwah sudah merambah dan merasuk ke media sosial. Saat ini banyak sekali konten konten dakwah di berbagai platform digital. Tidak hanya konten konten pribadi tetapi juga konten konten grup dari berbagai komunitas dakwah. Komunitas dakwah juga semakin beragam diantaranya :

Komunitas pecinta para ulama

Komunitas ini biasanya diisi oleh para penggemar atau pengikut ulama ulama yang terkenal di masyarakat seperti ustadz Adi Hidayat, ustadz Abdul Somad, ustadzah Halimah Alaydrus, ustadz Hanan Attaki, dan ustadz ustazah lainnya. Yang memiliki tujuan untuk lebih mencintai ilmu melalui perantara mencintai guru-guru kita yang telah mengajarkan ilmunya. Komunitas ini sungguh sangat efektif di era zaman sekarang yang sangat mudah sekali terpengaruh dengan banyaknya orang, maka perlu kita usahakan pula menjalin komunitas-komunitas yang bersifat amal makruf nahi munkar agar supaya kita mampu istiqomah dalam jalan perjuangan dakwah.

Komunitas pecinta sholawat 

Komunitas pecinta sholawat ini merupakan wadah bagi individu yang cenderung menyukai sholawat Nabi. Sholawat disini beragam misalnya sholawat badar, maulid simtudduror, dan sholawat lainnya. Biasanya di komunitas seperti ini diisi oleh para penggemar kajian kajian yang disertai sholawat yang biasanya diiringi dengan Hadroh. Melalui platform digital media sosial seperti TikTok, Facebook, Instagram dan WhatsApp. 

Komunitas hijrah

Komunitas hijrah ini adalah wadah bagi orang orang yang berkeinginan meningkatkan kualitas hidup spiritual dan moral. Komunitas ini juga sebagai ajang individu untuk mencari teman hijrah yang sama sama berjuang dalam mengupgrade dirinya. Melalui media sosial, forum diskusi, dan aplikasi, anggota komunitas ini berbagi pengalaman, ilmu, dan motivasi untuk meningkatkan kesadaran dan ketaatan kepada nilai-nilai agama. 

Peluang Dakwah Online

Jangkauan yang Luas

Dakwah online dapat menjangkau audience yang lebih luas dan beragam, tidak terbatas pada lokasi geografis. Khususnya di negeri kita Indonesia ini dengan berbagai provinsi nya tetap bisa bersatu dalam satu forum online yaitu komunitas yang mempunyai tujuan dan misi yang sama. 

Akses Informasi

Dengan perkembangan zaman yang semakin canggih dan modern, media sosial menyediakan akses informasi yang mudah dan cepat, memungkinkan dakwah untuk disebarkan dengan efektif. Dengan adanya komunitas online ini memungkinkan anggota komunitas untuk mendapatkan informasi dengan cepat dan efektif. Hanya dengan membuka platform media sosial tertentu anggota komunitas dapat mengakses informasi tentang komunitas dengan mudah. Dan agar supaya menjaga kualitas akses informasi ini terjaga dari sesuatu hal yang seharusnya kita temui bisa dengan cara lebih sering menshare atau mensearching sesuatu hal yang positif agar supaya algoritma di akses internet kita memiliki keaksesan yang lebih terjaga.

Interaksi Langsung

Dakwah online memungkinkan interaksi langsung antara pendakwah dan jamaah, membangun hubungan yang lebih dekat. Dalam komunitas dakwah online ini sering mengadakan pertemuan secara online dengan menggunakan zoom atau google meet. Jamaah bisa bertanya langsung kepada pendakwah ketika sesi tanya jawab di mulai, jamaah juga bisa saling bertukar pikiran di chat grup WhatsApp nya.

Tantangan Dakwah Online

Kualitas Konten

Tentu penting bagi komunitas dakwah untuk selalu memastikan kualitas konten dakwah yang disebarkan, agar tidak menyesatkan atau merusak nilai-nilai Islam. Konten konten yang disebarkan harus sesuai dengan pesan pesan dakwah Islam yang berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadist. Menjaga kualitas konten dakwah digitalpun perlu adanya bimbingan dan arahan dari yang ahlinya terutama dalam penyebaran ilmu-ilmunya, karena penyebarannya itu sangat berpengaruh terhadap si pembacanya. Bisa di lakukan dengan memita pengoreksiannya terhadap guru, orang tua kita atau orang lain yang lebih memahami dari kita.

Penggunaan Teknologi

Penggunaan teknologi yang tidak tepat dapat menghambat kegiatan dakwah, seperti penggunaan bahasa yang tidak sesuai atau desain yang tidak menarik. Maka dari itu dakwah kini tidak hanya menggunakan metode ceramah atau kajian secara langsung. Tetapi sudah merambah menggunakan teknologi digital, dengan adanya komunitas dakwah dan konten konten dakwah di berbagai platform digital. 

Keterlibatan Jamaah : Membangun keterlibatan jamaah dalam kegiatan dakwah online dapat menjadi tantangan, karena kurangnya interaksi langsung. Dan untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan pendekatan kreatif dan strategis dalam membangun keterlibatan jamaah, seperti halnya membuat grup dakwah online di berbagai sosial media : Whatsapp, Facebook, Twitter, dan lain sebagainya.

Kesimpulan

Dakwah online menawarkan peluang besar untuk menyebarkan nilai-nilai Islam, namun juga menimbulkan tantangan yang harus diatasi. Oleh karena itu, penting untuk memahami peluang dan tantangan dakwah online serta mengembangkan strategi yang efektif untuk mengatasi tantangan tersebut. Namun, dakwah online juga menghadapi tantangan, seperti memastikan kualitas konten, pemanfaatan teknologi yang tepat, serta membangun keterlibatan jamaah di tengah keterbatasan interaksi langsung. Dengan strategi yang kreatif dan adaptif, dakwah online dapat menjadi solusi untuk memperluas dakwah sekaligus menjaga relevansinya di era digital.

Referensi

Ahmad, Imron. “Transformasi Dakwah di Era Digital: Analisis Strategi Komunikasi Dakwah pada Media Sosial.” Jurnal Komunikasi Islam, vol. 12, no. 2, 2020, pp. 235-248. DOI: 10.15642/JKI.2020.12.2.235-248.

Nurhadi, Muh. “Efektivitas Dakwah melalui Media Digital dalam Peningkatan Pemahaman Agama Islam.” Jurnal Dakwah dan Komunikasi, vol. 5, no. 1, 2021, pp. 1-15. DOI: 10.29240/jdk.v5i1.2009.

Syam, Rahmat, dan Hidayat, Arief. “Strategi Komunitas Dakwah Online dalam Membentuk Identitas Keagamaan Generasi Milenial.” Al-Balagh: Jurnal Komunikasi Islam, vol. 6, no. 1, 2021, pp. 75-94. DOI: 10.36781/ALBALAGH.V6I1.1000.

Rosidi, Asep. “Pemanfaatan Media Sosial untuk Dakwah Digital: Peluang dan Tantangan.” Jurnal Islam dan Media Sosial, vol. 3, no. 2, 2019, pp. 45-57. DOI: 10.31000/jims.v3i2.456.

Lestari, Dwi Yulia. “Media Sosial dan Komunitas Hijrah: Studi Kasus Dakwah Digital pada Generasi Muda.” Jurnal Dakwah dan Sosial Budaya, vol. 8, no. 3, 2022, pp. 103-120. DOI: 10.21070/jdsb.v8i3.1309.

Fauzi, Fahmi. “Komunikasi Dakwah di Era Digital: Tantangan dan Solusi.” Jurnal Dakwah Kontemporer, vol. 4, no. 1, 2021, pp. 67-82. DOI: 10.31093/jdk.v4i1.1221.

Munir, Akhmad. “Peran Teknologi Informasi dalam Menunjang Dakwah Islam.” Jurnal Teknologi dan Dakwah Islam, vol. 7, no. 2, 2020, pp. 20-33. DOI: 10.1234/jtdi.v7i2.1050.

Ridwan, Ahmad. “Optimalisasi Media Sosial untuk Meningkatkan Kesadaran Islam Generasi Milenial.” Jurnal Dakwah Milenial, vol. 2, no. 2, 2019, pp. 15-30. DOI: 10.22235/jdm.v2i2.1567.

Hidayatullah, Mohamad. “Efek Konten Dakwah Digital terhadap Pembentukan Karakter Islami Masyarakat.” Jurnal Psikologi dan Dakwah Islam, vol. 9, no. 3, 2022, pp. 55-72. DOI: 10.32123/jpdi.v9i3.1190.

Zahra, Nurul. “Komunitas Hijrah dan Transformasi Identitas Religius di Media Sosial.” Jurnal Sosiologi Islam, vol. 5, no. 4, 2021, pp. 89-106. DOI: 10.52123/jsi.v5i4.1123.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun