Dalam dunia pendidikan pasti tidak asing dengan istilah tes. Definisi tes sendiri dulunya berasal dari bahwa Prancis kuno yang mempunyai arti piring untuk untuk menyisihkan logam-logam mulia. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman tes mempunyai arti yang berbeda. Tes merupakan alat atau bisa disebut prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran dan juga penilaian. Dalam dunia pendidikan terutama seorang pendidik menggunakan tes untuk mengukur peserta didiknya apakah mereka mengerti materi yang telah dijelaskan dalam proses pembelajaran. Seorang pendidik juga menggunakan tes untuk memberikan penilaian kepada peserta didiknya untuk nantinya dijadikan patokan oleh pendidik dalam mengelompokkan peserta didiknya. Bagaimana maksudnya? Jadi, dengan adanya penilaian dari sebuah tes inilah pendidik dapat mengetahui peserta didiknya yang mempunyai nilai dibawah rata-rata untuk mendapatkan pembelajaran tambahan supaya mereka bisa lebih paham.
Tes tidak bisa sembarangan, tes harus mempunyai kelayakan yang baik. Lalu bagaimana mengetahui tes tersebut termasuk kedalam tes yang baik? Sebuah tes yang dapat dikatakan tes yang baik sebagai alat pengukur harus mempunyai persyaratan tes. Berikut penjelasan mengenai 5 syarat ciri-ciri tes yang baik:
Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut tepat mengukur apa yang hendak diukur. Contohnya, ketika hendak mengukur keikutsertaan siswa dalam proses belajar mengajar, harus dilihat melalui kehadiran, terpusatnya perhatian pada saat pembelajaran, ketepatan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, bukan diukur melalui nilai tes yang diperoleh pada saat ulangan. Contoh lainnya, ketika akan memberikan penilaian pada pembelajaran IPS, maka guru memberikan soa yang berkaitan dengan materi IPS. Jadi, dapat disimpulkan bahwa validitas itu ketepatan atau dalam arti relevan dengan permasalahannya.
2. RELIABILITAS
Reliabilitas berasal dari kata reliable yang mempunyai arti dapat dipercaya. Tes dikatakan dapat dipercaya apabila memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali. Sebuah tes dapat dikatakan reliable apabila hasil-hasil tes menunjukkan ketepatan. Jadi apabila dihubungkan dengan validitas, reliabilitas ini merupakan ketetapan dan validitas merupakan ketepatan.
3.OBJEKTIVITAS
Sebuah tes dapat dikatakan mempunyai objektivitas apabila dalam melaksanakan test itu tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi. Hal ini paling utamanya terjadi pada saat sistem penilaiannya. Apabila dihubungkan dengan reliabilitas maka objektivitas menekankan pada ketetapan pada sistem penilaiannya, sedangkan pada reliabilitas menekankan pada ketetapan dalam hasil tes.
4. PRAKTIBILITAS
Sebuah tes dapat dikatakan mempunyai praktibilitas yang tinggi apabila tes tersebut mempunyai sifat yang praktis dan mudah dalam pengadministrasiannya. Jadi dapat digaris bawahi bahwasannya tes yang baik adalah tes yang mudah untuk dilaksanakan, mudah dalam pemeriksaannya, dan tes yang telah dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas.
5. EKONOMIS
Ekonomis disini mempunyai makna bahwasannya pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan ongkos atau biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa sebuah tes dapat dikatakan baik apabila mempunyai syarat menjadi ciri-ciri tes yang baik. Tes harus validitas atau tepat sesuai permasalahannya yang akan diukur, tes harus reliabilitas atau tetap hasilnya apabila dites berkali-kali, tes harus objektivitas tidak bisa dipengaruhi oleh subjektivitas dalam artian tes harus tetap terutama dalam hal penilaiannya harus objektif, tes harus praktibilitas atau mudah apabila terlaksana, dan tes juga harus ekonomis tidak membutuhkan banya biaya, banya tenaga, maupun membutuhkan waktu yang lama. Itulah penjelasan mengenai bagaimana tes dapat dikatakan menjadi tes yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H