Pesantren Ramadlan Sarana Memperkuat Keberagaman
Longgarnya tata cara penyelenggaraan pesantren Ramadlan di sekolah ini memunculkan harapan bagi saya. Tampaknya program ini bisa menjadi sarana memperkuat rasa keberagaman di kalangan para siswa atau remaja.
Kondisi bangsa kita yang rentan terpecah belah, saling caci-maki, saling melontarkan ujaran kebencian belakangan ini membuat banyak pihak khawatir. Tak hanya di kalangan orang dewasa, tapi para remaja pun ikut terbawa dalam pusaran tersebut. Pesantren Ramadlan mestinya bisa menjadi wadah untuk menurunkan tegangan tersebut.
Bukan saja pada bulan Ramadlan, siswa diajarkan untuk mengurangi hawa nafsu. Melainkan dalam kegiatan pesantren Ramadlan mereka juga bisa diajarkan untuk bertoleransi pada orang lain yang berbeda pandangan maupun keyakinan.
Sayangnya sampai kegiatan pesantren Ramadlan berakhir, tampaknya hal seperti itu tidak terjadi. Sebaliknya yang disampaikan dalam pesantren Ramadlan banyak yang justru mempertebal garis perbedaan. Materi yang berisi kebencian, menejelekkan kelompok lain masih masih menjadi favorit para pemateri.
Sayang sekali. Padahal pesantren Ramadlan bisa digunakan sebagai sarana memperkuat rasa keberagaman, kecintaan pada tanah air, yang dalam agama pun hal itu diajarkan.
Tampaknya masih banyak yang berpikir, untuk terlihat baik harus dengan menunjukkan bahwa pihak lain tidaklah baik (jelek).#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H