Mohon tunggu...
Sitta M Zein
Sitta M Zein Mohon Tunggu... - -

pendamping anak

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Pandang Sebelah Mata, Ini Alasan Remaja Memilih Tidak Kuliah

18 Mei 2017   21:24 Diperbarui: 18 Mei 2017   21:28 2822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak remaja yang bercita-cita meneruskan studi ke perguruan tinggi begitu mereka lulus SMA. Dengan melanjutkan studi ke perguruan tinggi, kesempatan mereka mendapat ilmu pengetahuan semakin besar. Selain untuk menambah teman, meningkatkan pengalaman berorganisasi, memperluas wawasan, dan kesempatan merencanakan karir secara lebih baik tentu saja.

Selain mereka yang memilih melanjutkan studi selepas SMA, ternyata banyak juga yang memutuskan tidak kuliah. Terkadang kita merasa sayang, melihat teman kita tidak melanjutkan studinya. Atau malah merasa kasihan.

Eit, tunggu dulu. Ternyata teman-teman kita yang memilih tidak melanjutkan kuliah itu punya bermacam-macam alasan yang tak kalah mulia dengan mereka yang melanjutkan studi. Makanya, jangan pandang mereka dengan sebelah mata.

Apa saja itu? Berikut ini alasan mereka.

Membantu Orangtua

Tidak semua orangtua mampu membiayai anak mereka mengambil studi di perguruan tinggi. Biaya studi di perguruan tinggi terasa lebih berat lagi bagi mereka yang tinggal di daerah di mana tidak ada perguruan tinggi berdiri. Sehingga selain biaya kuliah, mereka juga harus mengeluarkan biaya hidup sehari-hari dan sewa tempat tinggal.

Menyadari keterbatasan orangtua mereka, teman-temanmu ini banyak yang memilih bekerja setelah menyelesaikan SMA. Dengan begitu, bukan hanya tidak lagi membebani orangtua, mereka justru berusaha membantu meringankan beban ekonomi orangtua. Mulia, bukan?

Merintis Usaha

Minat anak muda untuk merintis usaha tumbuh pesat belakangan ini. Bahkan di beberapa sekolah mata pelajaran kewirausahaan dijadikan muatan lokal. Pemerintah juga mendorong meningkatnya keterlibatan anak muda dalam wira usaha dengan mengeluarkan kebijakan, seperti kredit usaha maupun pelatihan-pelatihan kewirausahaan.

Iklim usaha yang mulai terbangun ini mendorong sebagian remaja berani berpikir di luar para remaja umumnya. Pada saat sebagian besar teman mereka menyiapkan diri menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi, mereka justru sibuk merancang usaha.

Pada usia yang demikian muda, mereka sudah berani merintis usaha. Sebuah semangat dan keberanian yang patut kita hargai.

Mengembangkan Usaha Orangtua

Banyak anak enggan terlibat dalam usaha ekonomi orangtua. Terutama usaha kecil yang dijalankan langsung oleh pemiliknya. Keengganan ini terjadi karena biasanya orangtua memandang rendah dan kurang berarti usaha yang mereka jalankan.

Sehingga orangtua tidak ingin anak mereka meneruskan usahanya. Mereka menyekolahkan anak setinggi mungkin dengan harapan nantinya akan mendapat pekerjaan lebih baik dari yang orangtua lakukan.

Namun untungnya tidak semua orangtua berpikir demikian. Sebagian orangtua bahkan telah mengenalkan kewirausahaan pada anak-anak mereka sejak dini. Anak tidak hanya diharapkan membantu pekerjaan orangtua, melainkan juga diberi tanggung jawab tertentu. Dengan cara itulah orangtua mendidik anak mengenal kewirausahaan.

Nah, anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga seperti ini, sebagian memilih mengembangkan usaha orangtua mereka dari pada kuliah. Pendidikan kewirausahaan yang ditanamkan orangtua sejak sangat muda, bisa menjadi bekal bagaimana mereka harus mengembangkan usaha orangtua mereka ke depan.

Mengikuti Kursus Keterampilan

Ada juga remaja yang setelah lulus SMA memilih mengikuti berbagai macam kursus keterampilan. Kursus masak, rias, menjahit, membatik, komputer, otomotif, atau kursus-kursus lain yang diharapkan bisa menjadi bekal mereka nantinya.

Selain mencari bekal untuk mulai merintis usaha mandiri, keterampilan yang didapat selama kursus juga akan menjadi nilai tambah saat melamar pekerjaan.

Menyiapkan Diri untuk Ujian Masuk PT Tahun Depan

Alasan berikutnya kenapa remaja memilih tidak kuliah adalah karena tidak diterima di perguruan tinggi yang diidamkan. Atau diterima di jurusan yang tidak diharapkan. Dari pada menjalani perkuliahan yang bukan menjadi minatnya, sebagian remaja lulusan SMA memilih untuk tidak kuliah sekalian.

Mereka berharap pada seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun mendatang, bisa kembali mengikuti seleksi dan diterima di perguruan tinggi atau jurusan yang diidamkan. Tentu saja untuk bisa mendapatkan apa yang diidamkan mereka harus menyiapkan diri lebih baik lagi.

Cara yang mereka pilih adalah dengan mengikuti bimbingan belajar. Namun ada juga sebagian remaja yang memilih menyiapkan diri dengan belajar sendiri melalui buku-buku latihan seleksi penerimaan siswa baru yang bisa didapat di toko buku.

Setidaknya itulah alasan kenapa remaja memilih tidak melanjutkan studi mereka ke perguruan tinggi. Apa pun jalan yang mereka pilih, pasti semua pilihan itu didasarkan pada pertimbangan tertentu. Dan yang jelas apa pun pilihan itu, tentu diyakini sebagai jalan terbaik yang akan membawa kesuksesan.#

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun