Mohon tunggu...
Siti Ambarwati
Siti Ambarwati Mohon Tunggu... -

Halooow,..Assalamu'alaikum,...lam kenal. Aku mahasiswa S1 PGSD FKIP UNS Kamus VI Kebumen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Irama dam Melodi dalam Musik

19 November 2010   09:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:28 3482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

8

7

5

12/8; 12/16; 12/32

Dalam membirama kita juga bukan hanya sekedar memberikan aba-aba semata, kita juga harus mampu meresapi, merasakan, sehingga muncul greget, apalagi hal yang paling utama adalah kedisiplinan, karena musik itu disiplin.

Melodi

Sebenarnya kita sudah tidak asing dengan melodi, kita bersenandung ala penyanyi, berarti kita sudah menghasilkan melodi. Meleodi merupakan tingkat apresiasi dasar menuju ke irama. Penyajian unsur musik atau penciptaan musik berasal dari senandung, ini sudah mengandung unsur melodi, hanya saja irama dan harmonisasinya belum lengkap karena belum memiliki keteraturan.

Penyajian atau penciptaan musik tergantung tingkat pengetahuan, apresiasi, keterampilan dan kreativitas. Melodi dapat diartikan sebagai susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan. (Padmono; 2002). Berikut merupakan beberapa hal yang berkaitan dengan melodi, antara lain sebagai berikut :

a. Bunyi

Bunyi ditimbulkan oleh suatu benda yang bergetar, kemudian melalui udara bunyi tersebut sampai ke telinga manusia. Bunyi merupakan peristiwa getaran, peristiwa getaran dapat cepat dapat pula lambat. Bunyi di bedakan menjadi dua, yaitu :

1.Gaduh ; merupakan bunyi yang tidak teratur getarannya, yaitu bunyi yang selalu berubah baik lama maupun kecepatan getaran.

2.Nada ; adalah bunyi teratur getaran, baik lama maupun kecepatan getarannya. Nada inilah yang di perdengarkan dan di gunakan untuk menyusun suatu lagu atau melodi, nada disebut juga laras atau not. Interval atau jarak antara satu suara ke suara berikutnya memiliki perbandingan sebagai berikut :

c-d-e-f-g-a-b-c

do –re -mi–fa – so –la – ti – do

24 :27 :30 :32 :36: 40 :45 : 48

Perbandingan-perbandingan yang tetap dinamakan interval ( jarak dari satu nada ke nada yang lain lebih tinggi atau lebih rendah ).

Untuk mengukur tinggi nada suara manusia dalam nyanyian atau vokal menggunakan Garputala, sedangkan stemlfluit umumnya di pakai untuk menyetem alat-alat musik seperti biola, gitar dan sebagainya yang di bunyikan dengan ditiup. Untuk menyetem biola dipakai stemfluit biola dan untuk menyetem gitar di pakai stemfluit gitar. Ada beberapa alat music yang yidak perlu distem karena nada tingginya telah dibakukan antara lain : piano, akordeon, harmoniko, melodeon, organ atau electone.

b. Notasi Melodi

1) Notasi Huruf John Curwen; membaca notasi melodi dengan do re mi fa so la ti do .

2) Notasi Huruf (musik); Notasi huruf merupakan notasi yang ditulis dengan huruf terdiri dari tujuh huruf dengan urutan c d e f g a b ditambah o (nol) untuk tanda diam. Urutan c sampai b dinamakan tangga nada yang terdiri dari tujuh nada yangdisebut oktaf. Karena notasi huruf hanya terdiri dari tujuh buah huruf , maka untuk melanjutkan ke tangga nada berikutnya, maka penulisan huruf itu harus diulang dari c yang dibubuhi tanda strip di atasnya, begitu pula untuk turun diberi tanda strip di bawah huruf.

3) Notasi Angka ; menjadi notasi yang dianggap pokok terutama kaum awam,sehingga mereka menganggap notasi inilah uang disebut notasi musik. Akan tetapi hanya mencapai ketinggian nada tiga oktaf.

4) Notasi Musik ; Notasi musik mula-mula dipakai pada tahun 300, tetapi masih sangat sederhana dan berbeda-beda.

c. Tangga Nada

1) Tangga Nada Diatonis; tangga nada yang mempunyai jarak satu dan setengah. Dibedakan menjadi dua macam yaitu tangga mayor dan tangga minor.

2) Tangga Nada Kromatis; tangga nada yang berjarak setengah.

3) Tangga Nada Debussy; tangga nada yang menggunakan ssunan jarak satu nada. Susunan tangga nada ini diketemukan oleh Claude Debussy (Perancis).

4) Tangga Nada Pentatonis; dipakai di Tiongkok dan Jepang, sedangkan di Indonesia dipakai pada “Gambang Kromong”.

5) Tangga Nada Pelog dan Slendro; tangga nada daerah dengan ukuran dan jarak tersendiri, dipakai pada musik gamelan Sunda, Jawa, dan Bali.

d. Perkuncian

Kunci pada garis paranada berfungsi untuk menunjukkan tempat not pada tiap garis dan spasi. Fungsi tanda kunci dalam not balok adalah untuk menetukan letak salah satu nada, sehingga dengan diketahuinya salah satu nada, maka nada lainnya dengan mudah ditemukan dengan menghitung urutan nada c-d-e-f-g-a-b-c.

1) Kunci G untuk biola

2) Kunci F untuk bas

3) Kunci C untuk alto

e. Tanda Kromatik

Tanda kromatik (kroma = warna) ialah tanda yang dipakai untuk mengubah suatu nada lebih tinggi ½nada. Lebih rendah ½nada, atau mengembalikan nada ke nada asal.

1) Tanda Kruis (#);tanda kromatik yang digunakan untuk menaikkan ½ nada lebih tinggi darai nada asal. Nada yang telah diberi nada kruis (#) dibaca dengan menambah “is”.

2) Tanda Mol;tanda mol adalah tanda kromatik yang dipakai untuk menurunkan (merendahkan) ½ nada lebih rendah dari nada asal. Nada-nada yang diturunkan dibaca dengan menambahnya dengan “es”.

3) Tanda Pugar(Natural);digunakan untuk mengembalikan nada-nada yang sudah dinaikan atau diturunkan menjadi ke nada asal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun