Alexandria juga menjadi saksi sejarah peradaban Islam di wilayah tersebut. Tidak heran jika Alexandria memiliki banyak peninggalan sejarah, beberapa di antaranya masih dapat dilihat hingga saat ini.
Masjid Al Abbas Al Morsi
Ini adalah masjid terindah dan bersejarah di Alexandria. Kemegahan bangunannya menarik perhatian banyak orang bukan hanya karena pemujaannya, tetapi juga karena kekaguman masyarakat terhadap arsitekturnya. Dengan fasad berwarna krem, empat kubah besar dan menara menjulang, masjid ini dibangun pada tahun 1775 untuk menghormati ulama Andalusia Sheikh Abu al-Abbas al-Mursi. Makamnya ada di kapel.
Benteng Qaitbay
Berdiri megah di tepi Laut Mediterania, benteng ini dibangun pada tahun 1423 oleh salah satu sultan Mamluk, Al Ashraf An Nasr Shayfuddin Qaitbay. Seperti benteng, bangunan ini akan membantu menahan serangan yang sering terjadi untuk mencaplok Mesir. Ancaman serangan terutama dari Turki Utsmani.
Masa Keruntuhan Kota Alexandria
1. Perpustakaan Alexandria
Pengerjaan Perpustakaan Aleksandria dimulai pada masa pemerintahan Ptolemy I (305-285 SM) dan selesai pada masa pemerintahan Ptolemy II (285-246 SM). Ptolemy II mengirim undangan kepada para penguasa dan cendekiawan untuk meminta sumbangan buku. Tidak ada yang tahu berapa banyak buku yang disimpan di Perpustakaan Alexandria, tetapi jumlahnya diperkirakan 500.000.
Ketegangan yang meningkat di Roma antara Julius Caesar dan Pompey pertama kali berdampak pada 48 SM. AD negatif di Alexandria. Setelah kemenangan Caesar, Pompey melarikan diri ke Alexandria untuk mencari perlindungan. Ketika Caesar tiba di Alexandria, dia mengumumkan darurat militer dan mengambil alih istana kerajaan. Perang saudara ini kemudian menghancurkan Alexandria, termasuk Perpustakaan. Namun, kisah kebakaran perpustakaan Alexandria masih kontroversial.
2. Mercusuar
Selain perpustakaan, Alexandria juga memiliki mercusuar besar di luar pelabuhan yang dibangun pada masa pemerintahan Ptolemy I dan II. Dengan ketinggian lebih dari 100 meter, mercusuar ini cukup mengesankan untuk masuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Mercusuar bernama Pharos berusia lebih dari 1600 tahun dan memiliki lampu untuk memandu pelaut. Cahaya di atas mercusuar mungkin api.
Menurut sumber-sumber Arab, bahkan ada cermin yang memantulkan api lebih jauh ke laut. Serangkaian gempa bumi yang mengguncang Alexandria selama berabad-abad merusak mercusuar dengan parah. Mercusuar tersebut hancur total akibat gempa pada tahun 1330-an M dan menghilang dari catatan sejarah setelah abad ke-14 M. Basis granit menara digunakan kembali di Benteng Qait Bey abad ke-15.
3. Modern
Pada akhir abad ke-15, kota ini menjadi pos perdagangan yang berkembang pesat antara Laut Merah dan Mediterania. Namun, kota ini mengalami periode penurunan yang panjang pada abad ke-16 karena wabah dan kelalaian administrasi. Pada akhir abad ke-18, semua jejak kemegahan Alexandria telah menghilang. Pada saat Prancis menginvasi Mesir pada tahun 1798, Alexandria telah menyusut menjadi kota berpenduduk sekitar 10.000, sebagian besar karena perannya dalam jaringan pengiriman Ottoman. Kota ini kemudian berkembang menjadi pusat penting bagi industri kapas yang berkembang pesat di abad ke-19. Tapi Alexandria tidak lagi memiliki banyak kesamaan dengan metropolis kuno. Kebangkitan kota pada abad ke-19 membawa perubahan besar pada identitas kota.
Membandingkan Kondisi Saat Ini dengan Masa Lalu Kota Alexandria
Pelajaran yang Bisa Diambil Dari Sejarah Kota Alexandria
- Sebagai pemimpin, kita harus memastikan kesejahteraan, keamanan, kesetaraan, dan aspek lain yang melindungi mereka yang kita pimpin. Dalam perkembangan politik, ketika bangsa Yunani mampu menguasai Mesir, sering terjadi pemberontakan karena penduduk asli Mesir tidak merasakan kebahagiaan raja-raja Ptolemeus.
- Bekerja sama. Ketika Mesir dihancurkan dan dikalahkan oleh serangan luar, Firaun (Mesir) mempekerjakan banyak orang Yunani sebagai tentara bayaran atau bahkan penasihat.
- Toleransi. Alexandria juga menjadi terkenal karena konflik agamanya akibat bentrokan antara kepercayaan pagan, Yahudi, dan Kristen. Setelah agama Kristen menjadi agama dominan, situs-situs pagan seperti Kuil Serapis dan Serapion dihancurkan. Intelektual melarikan diri ke daerah yang lebih toleran. Ketika orang-orang Arab menaklukkan daerah itu pada abad ke-7, situs kuno kota lainnya mengalami nasib yang sama, dan kota Alexandria yang dulunya besar terus merosot. pelajaran yang dipetik.Â
Daftar Pustaka
id.wikipedia.org. 2022. Iskandariyah. [diakses 2022 Agu 2]. https://id.wikipedia.org/wiki/Iskandariyah
Dzulfaroh AN. 2022. Sejarah Alexandria, Kota Peradaban dan Ilmu Pengetahuan di Mesir. [diakses 2022 Agu 2]. https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/06/173000465/sejarah-alexandria-kota-peradaban-dan-ilmu-pengetahuan-di-mesir?page=all