Mohon tunggu...
Siti Alfiyah
Siti Alfiyah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Mengukir Cinta, Menggapai Asa, Membangun Peradaban Dunia~ "After Life Is Our Future"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kamu, Berharga

1 Maret 2022   08:35 Diperbarui: 1 Maret 2022   08:37 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.Pribadi : Muslimah 

Hei muslimah! Tahukah? 

"Bahwa Muslimah itu jika sudah selesai dengan dirinya maka akan berlaku hukum kekekalan energi"

Karena, energi itu tak akan pernah musnah, hanya berubah bentuk atau berpindah tempat. Jika energi sebelum menikah 99% maka energi setelah menikahpun 99%, hanya berubah wujud. Energi yang dulu digunakan untuk menuntut ilmu berubah menjadi energi untuk membesarkan dan mendidik anak-anak bermutu. 

Energi seorang single yang tak pernah henti mengikuti organisasi dan berkarya di banyak waktu akan berubah menjadi energi seorang ibu yang masih rajin menuntut ilmu dan memberdayakan masyarakat untuk membantu. Energi itu kekal pada dirinya, hanya berubah wujud dan terurai di tempat yang berbeda. 

"Sekuntum mawar tak pernah bisa menjadi bunga matahari begitupun bunga matahari tak akan pernah bisa menjadi mawar" karena, setiap kita memiliki keistimewaan masing-masing. Memiliki kecantikan terindah yang tak bisa dipotret melalui kamera berserta filternya hingga tak terdefinisikan oleh kata-kata indah sekalipun.

Benamkanlah wujudmu ke dasar ketiadaan, sebab apapun yang tampak dari sesuatu yang tak pernah dibenamkan, tak akan indah hasilnya. --Ibn Athaillah As- Sakandary 

Sembunyilah ke dasar jiwamu. Agar yang tampak dari dirimu adalah kamu yang sebenarnya. Bukan dia atau mereka. Lagi dan lagi cantikmu tak bisa dilukis melalui manisnya kata atau beningnya kamera. Melainkan eloknya perangaimu yang selalu dihidangkan dalam setiap gerak gerikmu. 

Maka, jangan pernah membandingkan antara dirimu dengan dia atau mereka. Karena kita memiliki peran masing-masing, porsinya masing-masing dan kecantikannya masing-masing. Bukan berarti kamu yang diam dirumah memaksimalkan tak lebih baik dengan mereka yang melanglang buana dengan tas kerilnya dan menebar senyum pada semesta. Jalan kita mungkin berbeda, namun bukankah tujuan kita sama? Sama- sama ingin menapaki surga, sama-sama ingin bersua disana? 

Karena muslimah itu berharga bukan dari kecantikan parasnya. Namun, dari kecantikan hati yang ada dibaliknya.

Muslimah mulia itu, bukan dilihat dari berapa banyak kebaikan yang sudah ditorehkan. Namun, dari sejauh mana ia mampu melewati ujian dengan sabar.

Walau kadang gontai, terseok, patah, penuh derai air mata hingga terseret dalam duka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun