KiHajar Dewantara menekankan bahwa tujuan pendidikan itu adalah menuntun tumbuhnya atau hidupnya kekuatan kodrat anak sehingga sehingga dapat memperbaiki lakunya.Oleh karena itu peran seorang guru (Coach) adalah menuntun segala kekuatan kodrat (potensi) agar mencapai keselataman dan kebahagian sebagai manusia atau anggota masyarakat.
Kegiatan coaching merupakan salah satu proses "menuntun" kemerdekaan belajar murid dalam kegiatan pembelajaran di sekolah untuk mengeksplorasi dirinya guna mencapai tujuan pembelajaran dan memaksimalkan potensi yang dimilikinya .
A. Pengertian Coaching dan penerapannya dalam pembelajaran
Coaching adalah sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999)
Coaching memiliki peran yang sangat penting karena dapat digunakan untuk menggali potensi murid sekaligus mengembangkannya dengan berbagai strategi yang berdasarakan apa yang sudah digali oleh coach, tentunya bermanfaat mengatasi masalah pembelajaran atau masalah eksternal yang mengganggu proses pembelajaran dan menggali potensi murid tanpa mereka sadari.
Coaching merupakan Sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee.
Bagaiman pentingnya keterampilan coaching bagi seorang guru?
Coaching sangat penting guna memaksimalkan potensi murid ,Jika kegiatan coaching berhasil dengan baik ,masalah-masalah kegiatan pembelajaran tau masalah eksternal yang mengganggu proses pembelajaran dan dapat menurunkan potensi murid akan bisa diatasi.Pengembangan potensi anak dapat dimaksimalkan dengan kegiatan Coaching.
Memberikan tuntunan dan arahan dimana ini sesuai dengan Filosofi KHD.Pamong adalah Coach yang mengarahkan bukan memberi solusi. Mengarahkan untuk melejitkan potensi yang ada pada diri Coachee.
Program Merdeka belajar yang diarahkan oleh Kemdikbud mengharuskan guru memiliki kompetensi Coaching agar murid merdeka dalam mengatasi masalahnya sendiri.Proses Coaching merupakan Proses aktivasi kerja otak murid dengan pertanyaan reflektif.Pertanyaan reflektif  membuat murid melakukan metakognisi dan berpikir kritis.
Perbedaan Kompetensi Murid
Setiap anak memiliki kompetensi yang berbeda, oleh karena itu coach harus memiliki pemahaman Pembelajaran Berdiferensiasi .Â
Dengan Aspek:
- Kesiapan Belajar.
- Minat Murid.
- Profil Belajar Murid. Pembelajaran Berdiferensiasi meliputi:
- Diferensiasi Konten.
- Diferensiasi Proses
Coach harus memahami Pembelajaran Sosial Emosional diantaranya adalah sebagaimana yang saya buat tabel di bawah ini.Â
Keterampilan Coaching meliputi :
1. Keterampilan membangun dasar proses coaching
2. Keterampilan membangun hubungan baik.
3. Keterampilan berkomunikasi
4. Keterampilan memfasilitasi pembelajaran
Aspek Komunikasi meliputi:Â
1. Komunikasi asertif
2. Pendengar Aktif
3. Bertanya Efektif
4. Umpan Balik
Model TIRTA merupakan model yang dikembangkan dengan semangat merdeka belajar. Model TIRTAmenuntut guru untuk memiliki keterampilan coaching. Hal ini penting mengingat tujuan coaching, yaitu untuk melejitkan potensi murid agar menjadi lebih merdeka. Melalui model TIRTA, guru diharapkan dapat melakukan praktik coaching di komunitas sekolah dengan mudah.
TIRTA kepanjangan dari :
T : Tujuan
I : Identifikasi
R : Rencana Aksi
TA :Tanggung jawab
TIRTA dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Tujuan Umum Biasanya ini ada dalam pikiran coach dan beberapa dapat ditanyakan kepada coachee.Â
Dalam tujuan umum, beberapa hal yang dapat coach rancang (dalam pikiran coach) dan yang dapat ditanyakan kepada coachee adalah:Â
Apa rencana pertemuan ini?Â
Apa tujuannya?Â
Apa tujuan dari pertemuan ini?Â
Apa definisi tujuan akhir yang diketahui?Â
Apakah ukuran keberhasilan pertemuan ini?Â
Seorang coach menanyakan kepada coachee tentang sebenarnya tujuan yang ingin diraih coachee.Â
2. IdentifikasiÂ
Sebagai Pemimpin Pembelajaran Beberapa hal yang dapat ditanyakan dalam tahap identifikasi ini adalah:Â
Kesempatan apa yang kamu miliki sekarang?Â
Dari skala 1 hingga 10, dimana kamu sekarang dalam pencapaian tujuan kamu?Â
Apa kekuatan kamu dalam mencapai tujuan? Peluang/kemungkinan apa yang bisa kamu ambil?
Apa hambatan atau gangguan yang dapat menghalangi kamu dalam meraih tujuan?
Apa solusinya?Â
3. Rencana AksiÂ
Apa rencana kamu dalam mencapai tujuan?Â
Adakah prioritas?Â
Apa strategi untuk itu?
Bagaimana jangka waktunya?
Apa ukuran keberhasilan rencana aksi kamu?
Bagaimana cara kamu mengantisipasi gangguan?Â
4) Tanggung JawabÂ
Apa komitmen kamu terhadap rencana aksi?Â
Siapa dan apa yang dapat membantu kamu dalam menjaga komitmen?Â
Bagaimana dengan tindak lanjut dari sesi coaching ini?Â
Refleksi dari pemahaman atas keseluruhan materi Modul 2.3Â
Bagaimana keterampilan coaching dapat membantu profesi saya sebagai guru dalam menjalankan pendidikan yang berpihak pada murid adalah:Â
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menuntun tumbuh kembang anak didik. Selain menjadi seorang pendidik yang profesional guru juga harus memiliki kompetensi pedagogik. Keterampilan coaching memberikan dampak yang positif terhadap profesi seorang guru. Karena dengan melakukan coaching seorang guru akan lebih mengetahui kekuatan anak didik,akan bisa memahami karakter peserta didik serta guru juga bisa menjadi mitra untuk siswanya.Dengan melakukan kegiatan coaching maka guru akan lebih mudah dalam mengidentifikasi kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi oleh peserta didik.Â
Dengan adanya coaching guru bisa membimbing anak didik sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya.Sehingga anak didik mampu mengekspolari kekuatan yang dimilikinya.Guru sebagai fasilitator akan menuntun anak didik untuk tumbuh kembang mencapai kodratnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H