Jagung merupakan komoditi utama di Desa Brekat, hampir sebagian besar persawahan di Desa Brekat ditanami dengan tanaman  berbahasa latin "Zea Mays" ini. Namun dalam pemanfaatannya masyarakat desa brekat hanya menggunakan biji jagungnya saja dan itupun hanya dikeringkan. Hal ini membuat kami memiliki ide untuk pengoptimalan dari manfaat jagung tersebut.
Dalam hal ini kami berusaha untuk mengolah jagung agar memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Dengan memanfaatkan biji buah jagung, kami mengolahnya menjadi produk olahan pangan yaitu Dimsum Jagung atau yang kami sebut dengan "Dimcorn".
Dimsum merupakan makanan yang berasal dari hongkong, makanan ini sangat di gemari karena rasannya yang sangat enak. Dalam pembuatannya Dimsum menggunakan daging ayam sebagai bahan utamanya.
Namun dalam inovasi ini, kami menggunakan campuran daging ayam dan jagung sebagai bahan dasarnya. Komposisi dalam pembuatan Dimsum Jagung ini memanfaatkan penggunaan jagung lebih banyak dibanding dengan daging ayam, hal ini bertujuan untuk memperkuat cita rasa jagung didalamnya.
Kegiatan pelatihan pembuatan dimsum jagung dilaksanakan di Desa Brekat pada tanggal 16 Oktober 2022, bertempat di rumah bapak Kepala Desa. Kegiatan pelatihan pembuatan dimsum ini dilakukan bersama ibu-ibu Desa Brekat. Tahapan dari pelatihan ini yaitu memperkenalkan jenis bahan-bahan serta alat-alat yang akan digunakan, kemudian proses pembuatan dimsum jagung "Dimcorn".
Alasan pembuatan Dimcorn ini karena di Desa Brekat  memiliki potensi hasil pertanian yang jagung yang melimpah serta mayoritas masyarakat yang berprofesi sebagai petani jagung, sehingga pemanfaatan jagung ini dianggap tepat sebagai wadah produktifitas dan mengasah kreatifitas masyarakat agar memiliki bekal pembuatan dimsum dengan memanfaatkan bahan dari hasil pertaniannya sendiri.
Melihat hal tersebut, kegiatan pelatihan pembuatan dimsum jagung oleh mahasiswa KKN kelompok 77 di Desa Brekat, Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal. Memiliki harapkan agar petani jagung dapat melihat peluang usaha yang ada sehingga jagung yang dihasilkan dapat dikembangkan menjadi sebuah produk yang bernilai ekonomis agar nilai jual pertanian jagung lebih tinggi, mampu bersaing dan bertahan di pasaran.
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan Dimcorn ini terlihat bahwa tingkat antusias masyarakat terutama ibu-ibu di Desa Brekat cukup tinggi, mereka dengan sungguh-sungguh dan aktif menyimak penyampaian hingga turun tangan dalam proses pembuatan dimcorn dengan baik.
Dengan adanya inovasi ini kami berharap semoga dalam pemanfaatanya biji buah jagung ini tidak hanya dimanfaatkan untuk dikeringkan saja, tetapi dapat dimanfaatkan berbagai macam olahan pangan, contohnya Dimsum Jagung ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H