Mohon tunggu...
Siti Aisyah
Siti Aisyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi universitas maritim raja ali haji

Mahasiswi universitas maritim raja ali haji

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kendala dan Manfaat dalam Pembelajaran Jarak Jauh

5 November 2021   12:17 Diperbarui: 5 November 2021   12:23 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Opini- Wabah COVID-19 telah menyerang seluruh dunia termasuk Negara Indonesia. Kasus COVID-19 pertama di Indonesia tepatnya pada tanggal 2 Maret 2020 cukup mencuri perhatian publik. Berbagai macam upaya yang dilakukan oleh Pemerintah demi mengambil kebijakan agar wabah COVID-19 dapatr segera dihentikan.   

Segala macam aspek kegiatan yang terpaksa dihentikan sementara dalam kurun waktu 2 Minggu dengan tujuan memutus mata rantai COVID-19 di Indonesia. 

Alhasil tidak dapat menjadi acuan yang tegas untuk memutus mata rantai COVID-19 di Indonesia sehingga Pemerintah mulai mengambil alih kebijakan dengan memberlakukan Protokol Kesehatan yang meliputi penggunaan masker, wajib mencuci tangan ketika hendak pergi ataupun pulang ke rumah, menjaga jarak minimal 1 meter, dan menghindari keramaian. 

Pemerintah juga menetapkan kebijakan untuk menghindari keramaian agar virus COVID-19 tidak mudah menyebar dengan cara memberlakukan segala kegiatan dari rumah yang meliputi aspek pekerjaan dan pendidikan.

Cukup tegas, pemerintah memberlakukan program belajar jarak jauh secara daring atau online guna memutus mata rantai COVID-19 di Indonesia. 

Pembelajaran jarak jauh secara daring atau online kini menuai berbagai aksi mulai dari mendukung (pro) dan tidak mendukung (kontra) yang dirasakan oleh beberapa pihak yang meliputi pemerintah, pelajar dan orangtua pelajar, serta pengajar karena dirasa kurang efektif. 

Pembelajaran jarak jauh secara daring atau online memiliki banyak kendala yang dihadapi oleh beberapa pihak sehingga menimbulkan kontra terhadap pembelajaran jarak jauh secara daring atau online yang dirasa kurang efektif. 

Kendala tersebut meliputi gangguan signal dalam proses pembelajaran, terutama pada pelajar di daerah desa yang terpelosok mengalami kesulitan belajar diakibatkan jaringan internet yang tidak ada pada desa mereka.  

Para pelajar di desa kerap kali terpaksa mencari jalan terbaik dengan cara yang tidak mudah untuk mendapatkan jaringan internet agar dapat melaksanan proses pembelajaran.

 "Sejumlah pelajar di Lingga terpaksa menempuh hutan dan menaiki bukit untuk mendapatkan akses sinyal yang bagus." dikutip dari laman Tribunbatam.id, Jumat 5/11

Tidak hanya gangguan signal ataupun jaringan internet, fasilitas yang tidak memadai pun menjadi salah satu kendala para pelajar dalam proses pembelajaran karena tidak semua pelajar mempunyai handphone sehingga menyulitkan pelajar untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh secara daring atau online. Tidak hanya pelajar dari desa, pelajar dari kota juga mengalami gangguan signal di kala hujan deras.

Kendala lainnya turut dirasakan oleh orangtua sang pelajar dikarenakan banyaknya biaya yang harus dikelurkan untuk membeli kuota internet dikarenakan pembagian kuota internet oleh Kemdikbud tidak merata. 

Sulitnya memahami materi yang disampaikan oleh pengajar pun menjadi kendala pembelajaran jarak jauh secara daring atau online dikarenakan tidak memahami penggunaan aplikasi dan signal yang lelet sehingga penggunaan aplikasi pembelajaran seperti Zoom Meeting atau Google Meet tidak dapat digunakan dengan maksimal.

Selain pelajar dan orangtua pelajar, pengajar pun juga mengalami kendala dalam pembelajaran jarak jauh secara daring atau online. Seperti sulitnya menggunakan aplikasi belajar yang dirasakan oleh para pengajar yang sudah tua, sulitnya akses ke aplikasi dikarenakan gangguan signal ataupun perlunya memanajemen waktu secara maksimal dalam pembelajaran jarak jauh secara daring atau online dikarenakan kendala yang dialami oleh pelajar sehingga menghambat proses pembelajaran berlangsung tepat waktu.

Melihat dari berbagai macam kendala yang dihadapi oleh beberapa pihak dalam proses pembelajaran jarak jauh secara daring atau online menimbulkan kesan pembelajaran yang dilaksanakan kurang efektif sehingga perlu adanya evaluasi mendalam mengenai pembelajaran jarak jauh secara daring atau online.

Namun, tidak hanya kendala yang dirasakan pada saat pembelajaran jarak jauh secara daring atau online melainkan manfaatnya juga dirasakan oleh beberapa pihak. 

Menurunnya angka kasus COVID-19 merupakan salah satu dampak dari diterapkannya pembelajaran jarak jauh secara daring atau online karena berhasil memutuskan mata rantai COVID-19 dengan cara menerapkan protokol kesehatan yaitu menghindari keramaian. 

Selain itu, melatih kemampuan para pelajar dan pengajar dalam menguasai teknologi yang semakin maju sehingga membuat pelajar dan pengajar nantinya tidak akan tertinggal ketika menggunakan media berbasis teknologi pada era perkembangan zaman yang kian canggih.

Setelah sekian banyak kendala dan manfaat yang dirasakan ketika pembelajaran jarak jauh secara daring atau online, sebaiknya kita dapat mengambil sisi positif dari diterapkannya pembelajaran tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun