Tema: Cara Mendukung Energi untuk Lingkungan Hidup dan Kemajuan Idonesia
Desa dalam kapasitasnya bukan hanya administrasi pemerintahan atau pelayanan kepada masyarakat. Namun ada tugas utama Desa dalam keberadaannya khususnya pemerintah Desa yaitu menjadi penyedia dan menukung pembangunan dari berbagai sektor di masyarakat baik dari segi ekonomi, pembangunan infrastruktur, pembangunan manusia, pendidikan, kesehatan, informasi dan komunikasi serta ketahanan pangan.Â
Dukungan akan ketahanan juga menjadi prioritas dalam penggunaan dana desa yang ada, sebagaimana yang termasuk dalam peraturan pemerintah terkait ketahanan pangan adalah sedikitnya 20% digunakan untuk ketahanan pangan dari semua sumber dana desa yang masuk. Ini menandakan akan besarnya dukungan pemerintah desa dalam ketahanan pangan masyarakat.Â
Selain daripada itu, ketertarikan masyarakat sekarang ini akan pertanian dan ketahanan pangan lainnya baik dalam bidang pertanian, perkebunan dan peternakan kini semakin besar. Hal ini juga didukung oleh berbagai dukungan pemerintah pusat dan daerah dalam menyediakan berbagai fasilitas untuk mengikuti pelatihan-pelatihan akan ketahanan pangan. Seperti contohnya: Program YESS Â dari kementerian pertanian. dalam program YESS ini anak-anak muda petani atau petani milenial diberikan kegiatan untuk mengikuti berbagai pelatihan terkait Pertanian. Jadi anak muda akan dilatih untuk cara efektif bertani dan berwirausaha dari usaha pertanian yang ada. Ini adalah kegiatan oleh pemerintah Pusat.
Sedangkan Ketahanan Pangan yang didanai oleh Pemerintah desa ini diantaranya  adalah pengadaan Pupuk dan benih buah sayuran dan lainnya. Sebelum hal itu dilakukan, pemerintah desa juga melakukan pelatihan-pelatihan terkait dengan keperempuanan serta pelatihan-pelatihan terkait ketahanan pangan. sebagaimana dalam artikel sebelumnya yang sudah dibahas oleh penulis sebelumnya.
Beberapa kegiatan lainnya yang dilakukan diantaranya:
- Pengadaan Bibit sayuran oleh pemerintah Desa yang dibagikan kepada masyarakat khususnya untuk kelompok-kelompok wanita tani Desa yang telah dibuat.  Sebelumnya ini dibahas dalam musyawarah pembentukan kelompok wanita tani, yang di buat pada masa selesai pelatihan tentang keperempuanan.Â
- Program pelatihan ketahanan pangan bagi masyarakat dengan tema kembali menanam bagi masyarakat yang selanjutnya dilakukan oleh pemateri dari dinas ketahanan pangan daerah kabupaten atau kota.
- Bibit yang dibagikan oleh masyarakat utamanya adalah bibit sayuran seperti bibit tomat, cabai, terung, kangkung, bayam yang merupakan sayuran yang sering di konsumsi oleh masyarakat di sekitar.Â
- Bibit yang diberikan utamanya diberikan per kelompok khusunya di bagi kedalam 4 kelompok yaitu perwakilan dusun.Â
- Setiap kelompok dibagi kedalam kelompok. Dan Setiap kelompok memiliki kewajiban dalam membuat pembibitan sayuran, dan selanjutnya akan melakukan penanaman benih yang sudah tumbuh di media tanah, yang selanjutnya bibit yang ada, kemudian masyarakat di sekitar dapat mengambil bibit di kelompok wanita tani di daerah sekitar, untuk mensosialisasikan dan menyebarkan tentang dasar dan kegiatan giat menanam sayur di pekarangan dan halaman rumahÂ
Dengan kelompok wanita tani yang ada ini diharapkan mampu memberikan semangat kembali berkebun kepada seluruh Masyarakat. Â Kegiatan ketahanan pangan yang dilakukan oleh masyarakat desa ini sebagai dasar dan acuan dalam Memenuhi kebutuhan hidup masyarakat sekarang ini, serta menjaga ketahanan pangan dimasa yang akan datang. kegiatan ini menjadi kegiatan sustainable yang berkelanjutan. dikatakan demikian, karena menggalakkan dari sekarang untuk kembali berkebun atau bertani sayur-sayuran kepada warga masyarakat, maka kesediaan pangan di masyarakat akan senantiasa ada sekarang dan di masa yang akan datang.Â
dengan menanam sayur berarti meningkatkan penghijauan dan fotosintesis yang terjadi pada sayuran Yanga dan akan menghasilkan energi berupa oksigen yang segar, karena oksigen ini diperoleh dari hasil fotosintesis tumbuhan hijau yang berasal dari sayur-sayuran ini.Â
Dampak ketahanan pangan yang dilakukan sekarang ini menjadi aksi nyata dalam mengurangi dan mendukung kegiatan pemerintah, selain itu juga sebagai dasar dalam menjaga lingkungan dan penggunaan sayur-sayuran Impor yang dibeli di pasar tradisional atau supermarket terdekat. Selain daripada itu menanam sayuran sendiri di pekarangan rumah juga akan menghemat pengeluaran sehari-hari, sehingga dana untuk beli sayur-sayuran dapat dibawa  untuk belanja kebutuhan lainnya. selain daripada dengan menanam sayur akan menambah aktivitas serta juga dapat dijual kembali ke masyarakat atau pengepul sayuran, Tentunya akan menambah dan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat setempat.Â
Mari Gemar Berkebun, Mari menjaga ketahanan pangan di desa
#PemanfaatanEnergiBerkelanjutan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H