Mohon tunggu...
Siti Aisyah S.Pd M.Pd.
Siti Aisyah S.Pd M.Pd. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Pegiat Literasi, Seorang Pengajar di Kampus Swasta, Menjadi Abdi Desa, Ibu rumah Tangga dan Pegiat Literasi dengan CItati Google schoolar, dan Penulis Artikel Ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menyambut Kelahiran Baru

16 Januari 2024   21:17 Diperbarui: 16 Januari 2024   21:32 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Selanjutnya sang adik ipar, dibawah ke puskesmas dengan menggunakan mobil ambulance desa karena jarak dari rumah dengan puskesmas lumayan dekat yaitu 2 Km, dan walaupun jalan aspal, namun masih dalam kondisi yang berlubang dimana-mana. 

Dengan instruksi dokter atau bidan dari puskesmas untuk segara membawa ke puskesmas, selanjutnya keluarga dan besan karena adik ipar tinggal dengan orang tuanya karena berasal dari anak terkahir bagi orang tuanya, sehingga subuh itu juga saya beserta keluarga kerumahnya, dan kemudian mengantarkannya ke puskesmas Bersama-sama.  

Orang tua dna oran gtuanya kemudian berlanjut menemani adik ipar, karena jam menunjukan pukul 7 dan saya segara pulang untuk mempersipakan segala sesuatnya dirumah dan juga membersihkan umah.

Dari perjalanan yang ada, selanjutnya langsung menuju di puskesmas, betapa bahagianya adik ipar, melihat snag suami akan menemani atas lahirnya sang buah hati yang sudah ditunggu-tunggu karena usia pernikahan yang sekitar 2 tahun 3 bulan, akan dikaruniai oleh sang buah hati yang akan senantiasa menyejukkan. Sleanjutnya adik membantu untuk meringankan rasa sakit adik ipar dengan memmeluk, meremahkan jari jemarinya, mengangkat serta memapahnya, karena rasa sakit saat melahirkan adalah 10 kali dari rasa sakit Ketika dicabutnya tulang-tulang. Betapa luar biasanya Tuhan dalam menciptakan manusia dan kejadian yang luar biasa. Wallahu A'lam.

Jam 10 sudah menunjukkan, dan ternyata baru pembukaan ketiga menurut dokter, artinya perkiraan melahirkan setelah duhur, keluarga mulai berdatangan mulai dari kaka dari adik ipar, saya beserta suami dan adik, serta tante, om, dan anaknya yang masih balita dengan kecomelannya. 

Rasa haru dan deg-degan Ketika melihat proses melahirkan, karena bagi kita yang belum pernah melewatinya mungkin akan merasa takut atau bahkan biasa saja, namun bagi mereka yang sudah melewatinya maka kejadian hal itu sudah biasa dan tidak terlalu menegangkan. Duhur telah dekat, kelahiranpun belum terjadi, selanjutnya dokter keluar dari ruangan karwna menurutnya proses kelahiran masih lama akan dimulai karena belum proses kelahiran dan belum pembukaan secara sempurna.

Kami pun bergantian ke masjid dekat daerah pasar, dan Adapun orang tua berjaga dan sholat diruang pasien yang disebelah tidak ada orangnya. Salah satu keuntungan besar, Ketika pasien partus atau melahirkan hanya satu orang sehingga kami bisa leluasa masuk keruangan dan berombongan mengingat keluarga kami dan keluarga adik ipar adalah keluarga besar. Jam menujukkan pukul 1.35 kondisi sudah mulai hujan, dan membasahi teras tempat menunggu diluar, kemudian kami semua masuk di ruangan tunggu dengan duduk di kursi, dan yang lainnya selonjoran. 

Selanjutnya hujan mulai turun dengan sangat deras, para laki-laki sudah mulai tidur di kursi dan tunggu. Kemudian dokter sudah mulai masuk Kembali diruangan tindak, dan yang menamaninya didalam hanya suami, dan orang tua saja dan itupun hanya dua orang saja, sehingga kami hanya bisa menunggu di luar saja.Hujan mulai berhenti dan digantikan dengan rintik-rintik hujan di genteng, dan suara tangisan bayi selanjutnya kami dengar dengan kerasnya, dan masyaAllah betapa cantik dan luar biasanya ciptaan Tuhan dan atas segala kehendaknya. 

Anak Cewek dengan berat 2,9 gram dan Panjang bayi 50 cm.  dokter selanjutnya membersihkan sang adik ipar yang telah melahirkan dan kemudian sang bayipun dibersihkan. Dan masyaallah bayi yang kemudian di iqamahkan oleh sang ayah menandangan panggilan tuhan untuk beribadah sebagaimana diciptakannya seorang manusia dengan tujuan untuk beridabah.

"wama Halaqtull Jinnah wal insan illa liya'budun" artinya tidaklah allah menciptakan jin dan manusia keculai utnuk beribadah kepada Allah swt.  Ini adalah falsafah dan anjuran dari agama, kenapa seorang bayi harus di iqamahkan bagi Wanita dan adzan dan iqamah bagi laki-laki. 

Yang menunjukkan dan memperkenalkan agama kepada anak bayi sebelum mereka mengenal suara-suara lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun