Mohon tunggu...
Siti Aisyah S.Pd M.Pd.
Siti Aisyah S.Pd M.Pd. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Pegiat Literasi, Seorang Pengajar di Kampus Swasta, Menjadi Abdi Desa, Ibu rumah Tangga dan Pegiat Literasi dengan CItati Google schoolar, dan Penulis Artikel Ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Hati Bertaut Pada Siapa? Part 4

10 Januari 2024   00:40 Diperbarui: 10 Januari 2024   00:56 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

part 4:

"maaf kak, baru balas. Soalnya tadi lagi belajar persiapan final hari senin ini. Yang di bilang om sih banyak, bilang pendiam (tapi orang diam memang karena belum kenal dan tidak ada topik pembahasan), bilang pintar cita... (jujur aku malu kalau di bilang begitu, karena aku takut aku mengecewakan dantidak bisa memmpertanggungjawabkannya)." Ungkapku panjang lebar.
"oh ye, dilanjut belajarnya, maaf kalau ganggu kamu" ungkapnya
"jangan dipikir masalah ini aisyah, fokus aja sama hari senin" ungkapnya
"ye, tidak mengganggu kok kak, ini sudah belajarnya. Sudah 1 jam lebih depan laptop, udah agak perih nhe mata"ungkapku
"kaka tersinggung?, jangan marah kak, baru ada teman curhat.. maaf kak, memang saya orangnya seperti itu, tidak suka kalau dipuji-puji apalagi kalau masalah seperti itu, karena waktu lulus SMA jadi juara umum dan lulus di unhas semua orang, guru, bahakan kepala desapun ucapkan selamat dan kerumah. Tapi apa yang terjadi aku malah mengecewakan mereka dengan berhenti kuliah. #maaf kak, aku terlalu cengeng" ungkapku
"nda tahu juga, kenapa jadi begini" ungkapnya
"wandi minta maaf yah...kalu gitu, sempet nyesel juga sih kasi no. Kamu sama dia"ungkapnya
"astagfirullah, kenapa malah kakak yang minta maaf, malah aku bersyukur karena baru pertama kali nelpon sama om. Seharusnya aku yang minta maaf terhadap sifatku yang cuek dan lainnnya. Jadi, sekarang kita baikan yah...." ungkapnya
Hanya berselang 1 menit. Telpon berdering si HTI langsung menelpon"
"halo... assalmualaikum" ungkapku
"waalaikumsalam.... jadi baikan nih...." ungkapnya
"ee'' agak ribut disana" ungkapku
"ya, tunggu saya matikan kipas dulu, udah tidak kan. Saya nda tau juga sih kenapa jadi begini, jadi heran aja" ungkapnya
"ya, tidak apa-apa" ungkapku (dengan perasaan agak takut, khawatir dan deg-degan tidak tahu apa yang harus dikatakan, juga khawatir karena kedua orang tua juga mendengar dan tidak enak saja sama mereka karena sebelumnya memang tidak pernah angkat telpon dari laki-laki apalagi sudah malam, jam menunjukkan pukul 09.30 malam).
"aku mengganggu nggak?, kamu lagi sibuk, " ungkapnya
"tidak juga,"ungkapku (nda" ungkapku kepada bapak, yang dia kira saya bicara padanya).
"kenapa bilang nda?" ungkapnya
"tidak, itu bapak yang nanya" ungkapku
"oh... agak ribut di sana" ungkapnya
"ya, itu bapak lagi telponan sama temannya di luar, dan saya sedang beresin buku-buku karena banyak sekali materi pelajarannya". Ungkapku
" mau final mata pelajaran apakah?" ungkapnya
"manajemen pendidikan dan teori organisasi" ungkapku
"nda ngerti saya, masalah seperti itu, hehe.." ungkapnya
" ya, kita kan beda bidang" ungkapku
"ya, tapi siapa tahu bisa nyelinap-nyelinap dikit, kamu rajin yah belajarnya? Agak susah yah..." ungkapnya....
' nda juga, tapi tetap aja banyak anak-anak yang bikin contekan-contekan" ungkapku..
' ternyata di laut dan di darat sama-sama saja, dimana-mana selalu ada pelampung, yang itukan yang digulung-gulung di tangan," ungkapnya
" yah,... begitulah anak-anak" ungkapnya
"pernah dapat pengalaman nggak?, orang yang menyontek itu lebih bagus nilainya dibandingkan orang-orang yang belajar" ungkpanya
" pernah sih dapat pengalaman seperti itu, jengkel banget sih kita yang belajar, waktu itu, amata kuliah statistik tapi anak-anakkan sudah bikin contekan, dan saya hanya berempat saja yang tidak bikin contekan, dan ternyata pas keluar nilai, astaga yang bikin contekan semua dapat nilai A sedangkan kami berempat dapat nilai B, yah.. sangat jengkel waktu itu", ungkapku
"syukuri itu, itukan nilai dari hasil kemampuan sendiri, dibandingkan dapat nilai bagus tapi hasil contekan dan lainnya" ungkapnya
"hehe, ya, itukan hasil kemampuan sendiri, kamu pernah dapat pengalaman seperti itu juga?" ungkapku
" ya, waktu ini ambil pendidikan terakhir, kan dari 7 pelajaran hanya 3 saja yang lulus, dan lainnya tidak lulus, itu karena terlalu percaya sama kemampuan sendiri" hehe... jadi mengulang lagi" ungkapnya
"kalau saya tidak langsung remedi, karena bukan hanya 1 aspek yang dinilai alias ujian final aja yang dinilai, tapi banyak hal, jadi tidak langsung remedi. Tapi kalau memang semuanya udah dihitung tapi tidak sampai standar jadi harus kredit lagi tehun depan" ungkapku
"jadi diulang tahun depan sama adik, dan membayar ulang lagi?" ungkapnya
" tidak, tidak harus registrasi ulang lagi, cukup mengulang tahun depan" ungkapku
" agak susah juga yah.. di darat, baru ngebayangin aja sudah susah, apalagi di jalani" ungkapnya
"hehe... nda juga" ungkapku
"bagi kamu itu gampang karena sudah di jalani, yah... aku sudah ngerti" ungkapnya
"hehe.. itu belum ngerti namanya, kamu itu baru tahu karena hanya tahu dan belum negerti karena belum dijalani" ungkapku
" hehe.. iya baru tahu" ungkapnya
"kalau di laut itu, sebenarnya tidak tahu juga kenapa saya ke laut, itu mula-mula ikutan  orang yang jadi panutan, ternyata pas minta kartu pelajarnya, saya kirain dia angkatan, tapi ternyata pelayaran, jadi pas lulus SMP, langsung masuk asrama pelayaran, hampir 1 tahun dibotak licin, jadi tidak sempat menikmati hirukpikuk jakarta, he.. agak berat juga pengkaderannya dari senior, tapi harus sabar bertahan,.." ungkapnya
" kamu kuat juga, kalau saya dulu di unhas, kan pengakaderannya itu 1 tahun, tapi aku jalanin hanya kurang lebih 4  bulan saja, yah.. itu karena tidak sehat.." ungkapku
" ada benturan-benturan fisik yah..." ungkapnya
"tidak juga sih, kalau untuk wanita, tapi buat laki-laki banyaksekali benturan-benturan fisik, seperti tempeleng sandal eiger, di cambak, push up, dan lainnya, tapi kalau cewek palingan suara-suara macam-macam binatang. Ini juga berhubungan dengan jurusan yang ku ambil kan, kan jurusan fisika, yang berteut pada gunung, binatang dan alam." Ungkapku
"Kamu kuat juga bisa bertahan selama 4 bulan, tapi dari suara-suara itu apakah tidak ada suara yang cekikikan,, kalau yang cekikikan sih, laki-laki aja pasti lari... hehe... " Ungkapnya
" hehe...   nda juga" ungkapku
"ini, adik nda tahu juga nih kuliahnya nanti di mana, karena belum tahu keahliannya" ungkapnya
"ya, tergantung, kan belum tentu orang kuliah juga langsung dpaat kerja, belum tentu orang kuliah juga orang sukses" ungkapku
"ya, kan semuanya butuh proses, yang lulus sarjana aja masih banyak yang belum kerja,, kan semuanya butuh proses, saya saja masih mau lanjut nanti sekolah karena kemerin sudah ambil pasca pelaut di lautnya, sekarang lanjut pascanya di daratnya" ungkapnya
"oh.. jadi udah S2 kak, kalau di jenjang pendidikan?" ungkapku
"belum,, seandainya udah ambil S2 nya ngapaian jaga warung di jakarta, pendidikannya kira-kira 6 bulanlah baru ambil sertifikatnya lagi" Ungkapnya
"he.. iya.. (tiba-tiba terdengar suara pembeli di sana), itu ada orang " ungkapku
" ya, ada orang mau belanja, (berapa bu, yah.. jadi semuanya 6.500 , ungkapnya" "Yah, dilanjut ceritanya...." ungkapnya
"ya, (tiba-tiba suara hening, aku tidak tahu harus ngomong apa dan buka topik pembahasan lagi, jadi aku pura-pura ingin kerja sesuatu dulu,), kak, tunggu dulu,..." ungkapku
"ya, ... ku tunggu.." ungkapnya
Bersambung:

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun