Mohon tunggu...
Siti Aisyah S.Pd M.Pd.
Siti Aisyah S.Pd M.Pd. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Pegiat Literasi, Seorang Pengajar di Kampus Swasta, Menjadi Abdi Desa, Ibu rumah Tangga dan Pegiat Literasi dengan CItati Google schoolar, dan Penulis Artikel Ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Pena Pereda Kesepianku "Dikala Waktu itu" Part 9: Tifus

7 Januari 2024   21:45 Diperbarui: 7 Januari 2024   21:50 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Kami sampai bertepatan adzan shalat magrib pada waktu itu, dan akupun langsung di bawa kedepan tv untuk sedikit menghiburku, tapi aku tak pernah menghiraukan apa yang ada di dalam TV yang aku pikir hanya aku yang sakit, tak tahu harus ngapain. Tanteku kupun yang pernah menemaniku ketika sakit dahulu di asrama, menceritakan kepadaku bahwa, banyak sms dari temanmu menanyakan kabarmu. 

Ada lebih dari 10 orang yang menanyakanmu dan ada yang sempat menelpon. Kamu harus sembuh syah, karena teman-temanmu sudah menunggumu, buktinya kamu baru 2 hari di sini, tapi temanmu sudah kangen sama kamu. Malam hari, tepatnya malam selasa jam 00.00 09 november 2013 , pertama kalinya aku mendapatkan ucapan selamat ulang tahun dari seseorang yang rela begadang hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku dia adalah syamsidar. Menjadi sahabat karib memang seperti ini, tanpa mengharapkan apa-apa. 

Dia menelpon berkali-kali tapi aku tidak bisa mengangkatnya, dan tak bisa bicara apa-apa, yang kulakukan hanya menangis saja, dan mendengar apa yang dia katakan. Itulah diriku saat itu. Pagi harinyapun, temanku yang berasal dari jakarta utara, yang menjadi teman kelompok di berbagai kegiatan lab. Itu atasa nama Saldi Bodianto menelpon untuk mengucapkan selamat ulang tahun diiringi suara teman-teman disana yang katanya berkumpul di tempat kumpul biasa, yaitu dibawah perpustakaan tepatnya di depan kantin dan temapat fotokopi. 

Mereka pun merayakan ulang tahunku hanya lewat via telpon, kue ulang tahun beserta nyanyian ulang tahun meriuhkan suasana hening masa itu, aku hanya bisa mendengar dan lagi-lagi menangis, pertama kalinya aku mendapatkan surprise seperti ini di hari ulang tahunku, tapi disisi lain di hari ulang tahunku pun aku terbaring dikamar dan tak bisa kemana-mana, tak bisa berkumpul dengan sahabat tercinta, tak bisa menjejali dunia pendidikan yang sangat indah, dan tak bisa lagi menggapai cita-cita ku sebagai ilmuwan fisika, seorang wanita tangguh. 

Akupun semakiin menangis, di satu sisi aku sedang dalam keadaan sakit tidak bisa menempuh pendidikan untuk sekarang ini, tapi di sisi lain aku sangat rindu akan teman-temanku dan kebersamaannya, mereka yang selalu melucu, bersatu nongkrong di bawah perpustakaan, makan bersama dan tidak ada kata perceraiberaian. Aku sangat rindu kepada mereka.

Bersambung....

Dilanjut Part 9 yah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun