Mohon tunggu...
Siti Aisyah S.Pd M.Pd.
Siti Aisyah S.Pd M.Pd. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Pegiat Literasi, Seorang Pengajar di Kampus Swasta, Menjadi Abdi Desa, Ibu rumah Tangga dan Pegiat Literasi dengan CItati Google schoolar, dan Penulis Artikel Ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pena Pereda Kesepianku "Di Kala Waktu Itu" Part 7: Sakit lagi

7 Januari 2024   18:26 Diperbarui: 7 Januari 2024   18:47 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

aku tak berpikir panjang karena sudah jam 11,00 malam dan memang aku lagi sakit kepala dan memang ngantuk... yah aku langsung aja tidur tapi paginya aku udah mulai sakit lagi ternyata maag ini kambuh karena kemarin aku makan sup kol yang masih mentah karena teman-teman 1 kamarku menghabiskan sup yang udah masak.

Malamya aku mulai tergeletak di kamar walaupun sebenarnya pada awal bulan itu lagi musim hujan dan aku tak heran selalu merasa kedinginan. Dan rasa sakit perut dan demam pada malam hari banyak teman-temanku yang bilang kalau aku terkena tifus karena sudah banyak temanku yang udah pernah tifus . tapi apa daya semua tugas-tugas itu aku harus kerjakan hingga aku tidur jam 01.15 walaupun itu masih ada tugas yang belum selesai.

Pagi harinya aku pergi ospek selanjutnya, ngerti dong kalau ospek nya mipa kayak gimana selama 2 jam naik turun sudah fisikku sudah nggak bisa walau aku memaksa hingga aku minta izin untuk istirahat disana karena kami dilarang untuk pulang... sudah aku demam panas dan kedinginan menggigil tanpa ada selimut dan perhatian dari senior walalupun mereka pada dasarnya sangatlah baik
dan aku pun minta merengek-rengek kepada temanku yang berani bicara kepada senior kalau aku sudah tidak tahan lagi,,, hingga temanku mengantarkan ku kembali ke asrama. di asrma pun aku sendirian, karena teman 1 kamarku ke kampus dan teman yang mengantarkanku harus kembali ke pengumpulan karena itulah kewajiban anak himpunan..

aku menggigil di kamar, badan panas, maag kambuh dan rasa sakit tak tertahankan di perut... yang aku rasakan.. tapi apalah daya aku tidak bisa minta tolong kepada siapapun. Dan aku takut untuk menelpon kedua orang tuaku karena takut mereka khawatir terhadapku.. hingga aku hanya minum air putih saja.. karena tidak ada makanan di kamar.. sampai teman di sampingkamarku pulang dan mendengar suara tangisanku dan langsung ke kamar, karena penasaran kenapa aku  menngis.. akupun membukakan pintu kepadanya.. dan dia pun langsung mendekatiku dan merawatku.. dengan memberikan obat penurun panas.. tapi sejak pagi belum ada makan yang aku makan sehingga dia juga baru akan memasak, dan dia menyuruhku untuk bersabar dahulu... bersabar dan terus bersabar.

Hingga setelah makan dan meminum obat, aku langsung tertidur pulas.. hingga  1 kamar ku baru pulang dari kampus.. dan langsung menyuruhku untuk naik ke kasur atas, karena maklum di asrama pakai tempat tidur yang 2 tingkat,  dan aku berada  diatas,
Tapi aku langsung mengatakan" maaf, bisa aku tidur dulu di bawah karena aku kurang sehat,?,

 sambil membuka selimut yang menutupi wajahku" dan dia pun terkejut karena menganggap aku tidak apa-apa.. dan diapun langsung minta maaf. Dan diapun  pertama kalinya ,mengizinkanku.

Diapun langsung mengambil laptopnya dan seperti kebiasaan-kebiasaannya pada waktu-waktu lain yaitu memutar musik kesukaanya dan suara yang keras..
Astaga. Ini semakin memperparah keadaanku.. tapi apalah daya diriku memang seperti ini tidak bisa menngatakan apa-apa. Tapi aku memberanikan diri untuk memberhentikan musiknya karena aku sangat sakit kepala. Dan apa yang dia katakan "hehe...... maaf." Entah itu bentuk ejekan atau balas dendam darinya,  tapi itulah yang terjadi.

Malam pun datang, dan dia ingin keluar bersama teman-temannya di depan aula asrama.. tapi sebelum ia keluar karena aku tahu kalau dia keluar pasti agak lama, dan aku sendirian, tapi aku juga tidak bisa melarangnya, jadi aku hanya minta tolog kepadanya untuk mengambil air utuk kompres diriku.. dan dia pun mengambilkannya dan bergegas pergi. akupun  meng'iyakan

Malam itu aku tidak bisa tidur ataupun apa-apa, yang ada dipikiranku hanyalah apakah aku masih bisa hidup? Penglihatanku sudah kabur, semuanya berwarna kuning tidak jelas. yang ada terucap hanyalah maaf, tolong dan minta ampun kepadaNya.. mata melihat sekeliling untuk mencari pertolongan, mencari jalan keluar dari dunia kuning dan petang tak ada cahaya. Mencari sesosok penolong... tapi apa yang kudapat kehampaan kamar 2X4  sebagai benda mati yang tak bisa memberikan pertolongan apa-apa.. kehampaan semua benda mati yang ada didalam kamar itu.

Kondisiku semakin detik semakin parah, aku pun taktahu harus berbuat apa-apa.
ALHAMDULILLAH, Allah masih mencintaiku. dia telah membawa sesosok penolong itu yang tak lain adalah teman 1 kamar ku, walaupun sebenarnya sikapnya masih cuek. Tapi dia mau menolongku untuk menelpon KETUA golonganku (kalau disini itu dikenal  dengan ketua tingkat) yang bernama Ardi Armawansyah.

Dilanjut part selanjutnya yah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun