Mohon tunggu...
Siti Aisyah S.Pd M.Pd.
Siti Aisyah S.Pd M.Pd. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Pegiat Literasi, Seorang Pengajar di Kampus Swasta, Menjadi Abdi Desa, Ibu rumah Tangga dan Pegiat Literasi dengan CItati Google schoolar, dan Penulis Artikel Ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pena Pereda Kesepianku "Di Kala Waktu itu" Part 4

6 Januari 2024   19:58 Diperbarui: 6 Januari 2024   19:59 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Part 4: 

Tapi selama 2 hari orang tuanya berada di sana barulah aku sadar bahwa teman 1 kamarku dan keluarganya memang lah tidak pernah sholat, tapi  aku sangat takut untuk menegur karena aku takut untuk diusir dari tempat itu... yah akhirnya aku tidak berkata apa-apa..
Pada awal masuk ruangan pada pembukaan penerimaan MABA dengan senat yang dipimpin oleh rektor  wahhhh. aku sampai menagis baru pertama kali aku merasakan rasa yang sangat hikmat dan terhormat bisa masuk dan berada berdiri di depan-orang –orang yang sangat berharga. melihat mereka memakai baju kehormatannya yang sangat membanggakan dan dengan gelar sarjana luar negeri yang terpampang di depannya membuat ku berkata dalam hati” ya Allah aku tak pernah sebahagia yang sekarang semoga aku dapat merasakan dan berdiri dijajaran mereka wau

Tempat yang bagai istana itu seperti yang ada di tv bahkan melebihi itu.itu adalah universitas terbaik ke 5 di indonesia ini. dan terbaik di provinsi ini, wau.... sangat membanggakan!

Entahh, setelah 4 hari mengikuti langkah masuk universitas ini pada malam itu aku mendengar  sesuatu yang aneh..........hu...................hukk..................hukk...........huk.... itu sepertinya suara yang berasal dari luar aku terbangun malam itu hingga mata ini tak bisa tertidur mendengar hal itu.... aku menjerit ketakutan... ternyAta itu adalah suara ngorok seseorang tapi aku masih takut. hingga aku bangun untuk menyalakan lampu sekitar satu jam lamanya aku tak bisa tidur. hingga aku memutuskan untuk bangun mengambil air wudhu dan shalat istikharah serta membaca alquran. Hingga setelah bacaan usai aku sudah mulai ingin tidur.

Paginya aku bangun kesiangan dan akupun langsung bersiap-siap bersama teman-teman ketempat P2MB. akan tetapi sebelum berangkat aku pergi ke WC. Bagian dekat tangga turun tapi apa yang terjadi.?  ternyata kamar WC yang aku masuki kuncinya macet aku mulai ketakutan aku ingin teriak tapi sudah tak ada orang di sekitar WC hanya teman-teman yng berada di depan kamarku yang jaraknya hanyalah 6 kamar dari WC. aku mencoba untuk lewat atas WC.

tapi aku jatuh hingga akhirnya aku mendorong pintu itu. tapi aku tak memilki kekuatan yang sebesar itu. hingga apa yang terlintas dalam pikiranku aku mulai mencoba untuk merusak bagian bawah pintu itu, aku kerahkan semua tenaga yang kumiliki untuk membuka pintu itu dan akhirnya pintu itupun ceblos dengan luas hanyalah bisa dilalui oleh kucing dengan luasnya tapi Allahu Allam aku mampu mendorong diriku melalui corong itu hingga sedikit bagian punggung ini agak terkikis oleh triples pintu itu

Rasa takut yang sangat berlebihan karena kumengingat lagi mimpi yang tadi malam. sungguh aku takut. sesampainya di tempat P2MB  aku mulai berkeringat dan panas di badan hingga aku memutuskan untuk tetap berada di tempat itu hingga waktunya berakhir.
Sampai waktu berakhir akupun memutuskan untuk pulang tapi  apalagi yang terjadi aku di tawarkan oleh kakak senior yang menawarkan bisnis obat-obatan herbal. Aku pun bersama kedua teman-temanku meurut saja karena kami hanyalah anak baru yang harus patuh pada kakak senior. karena jujur aku tidak pernah memilki keberanian ketika  beum mengenal lingkungan dan orang-orang disekitarku.. itulah diriku yang dulu. selalu menjadi penurut.

Banyak alasan yang kusampaikan karena diri ini sakit dan ini sudah kelewatan jam makan untukku karena aku sudah mengidap penyakit maag. aku harus menahan itu. tapi aku memberinya alasan kalau aku penyakit maag dan maagku lagi kambuh tapi kakak malah ngotok untuk memberinya waktu 5 menit aja sampai-sampai dia mengambil wakjtu selama 10 menit.

Wau... letihnya diri ini   akhirnya diapun memberikan kami kaset untuk kiat-kiat obat-obat herbal itu dan berjanji untuk mengembalikannya besok. di tempat yang sama. aku bertigapun setuju-setuju ajah.

Sesampainya di kamar aku mulai tergeletak  tak berdaya karena sangat sakit kepala teman satu kamarkupun memberikan makanan, tapi apa lah yang terjadi sampai esokan harinyapun aku masih tergeletak di kasur sambil menangis, dengan rasa takut yang berlebihan.  aku mulai untuk menelpon orang tuaku untuk datang menjemputku karena aku sangat sakit dan semua teman-temanku pergi ke kampus dan hanyalah seorang  kakak senior yang pemilik kamar itu dahulu yang berada. mereka pun menghibur ku tapi aku malah semakin menangis hingga akhirnya orang tua ku memutuskan untuk menjemputku bersama keluarga aku tak pernah berhenti menangis........... sampai akhirnya om  ku pun menelpon untuk menanyakan keadaanku tapi aku malah menangis dan tak bisa berkata apapun ... sehinga merekapun memutuskan agar aku harus  pulang dahulu.

Bersambung .....

 Dilanjut part setelahnya yah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun