Mohon tunggu...
Siti Aisyah S.Pd M.Pd.
Siti Aisyah S.Pd M.Pd. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Pegiat Literasi, Seorang Pengajar di Kampus Swasta, Menjadi Abdi Desa, Ibu rumah Tangga dan Pegiat Literasi dengan CItati Google schoolar, dan Penulis Artikel Ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pena Pereda Kesepianku "Di Kala Waktu Itu" Part 2

5 Januari 2024   20:45 Diperbarui: 5 Januari 2024   20:49 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sambungan part 2:

Aku berada dalam antrian yang sangat panjang lama-kelamaan aku telah jenuh menunggu, kemudian aku mencoba untuk lewat di pintu samping yang menurutku akan cepat mencapai dan masuk kedalam istana tersebut, ''tapi temanku bertanya dan akupun mengutarakan kepada dia ''ayo masuk lewat situ saja"akhirnya aku berhasil masuk sendirinya dengan mudah kemudian aku masuk disana, entah apa yang kucari kelihatannya aku sedang mencari sesuatu yang ingin diperebutkan oleh ribuan orang.. kamar tiap kamar ku masuki di setiap sudut rumah itudan tiba satu sudut yang paling ujung aku melihat seorang bayi yang berada dalam kelambu dan ternyata orang tuanya sedang berada di luar kamar itu.

Kulakukan hingga ku mencapai anak itu'' dan ternyata terjadilah keributan yang sangat dahsyatnya --'' kumelihat orang tuanya segera berlari ingin menerkamku dengan kemarahan dan bak anjing yang sedang menggonggong dengan kerasnya..!
Dengan segera kuberikan bayi laki-laki itu kepada ibuku dan menyuruhnya untuk cepat pergi! Dan disitulah terjadi peperangan antara aku dengan orang tua  bayi dan semua teman-teman antrian yang sangat kecewa, karena bayi itu telah kuambil.
'disatu sisi aku melihat seorang tetangga ku memberikan ku 2 buah pisau untuk melawan semua orang-orang itu... dan aku pun melawannya dengan sekuat tenaga

Tapi entah mengapa tetanggaku itusegera menghampiriku dan ingin mengambil satu pisau itu lagi dan aku bilabg kepadanya jangan di ambil pisau ini..?  dan dia berkata kepadaku  aku akan membantumu1
Dan aku pun memberikannya sebuah pisau itu dan akhirnya tinggal tersisa sedikit orang yang harus kubunuh dengan pisau itu lalu akupun membunuhnya dengan sekuat tenaga yang tersisa.

Akhirnya aku berhasil menuntaskannya... tapi aneh aku merasakan sakit yang sangat perih ketika salah seorang yang ingin membunuhku menggores pisa u di lengan kaki kanan ini... aku menjerit kesakitan sambil duduk dan memegang tanganku,... ibuku pun memanggilku dengan suaranya yang merdu untuk aku segera kelyuar dari situ... dan aku berkata  nanti dulu bu' aku harus membunuhnya... dan aku bangun dengan lemah sambil menyodorakan pisau yang penuh darah kearahnya dan diapun meninggal dengan tragisnya''

Setelah itu bangun lagi seorang temannya yang menggoreslengan kaki kiriku yang tempatnya sama dengan yang tadi aku pun merasa kesakitan, tapi rasa sakit ini tidaklah terlalu parah dibandingkan yang tadi  tapi akupun membunuhnya sambil berteriak mengarahkan seluruh tenaga yang tersisa hingga.diri ini jatuh

Akhirnya ibu dan tantekupun mengambilku sambil menagis memelukku... anakku ayo kita pulang jangan engkau masuk disini lihat apa yang terjadi... lalu aku menjawab tidak bu'' aku harus bisa... tapi apa yang ingin kamu lakukan dengan keadaan seperti ini dan akupun menyerah aku pun tak bisa nahan rasa sakit ini... dan aiku di tandu oleh ibu untuk keluar tapi tiba di depan itu kakikupun tersandung dan ujung depan ibu jari kaki kananku bengkak ..dan hal itu pun rasanya sakit baget hingga kaki ini berlumuran dengan darah...
Akhirnya dan akhirnya ku keluar tapi setiap langkahku selalu dan selalu menengok ke belakang menengok ke arah sana....sam pai akhirnya aku kembali melihat sekelom pok orang yang sepertinya aku kenal dan memakai baju wisudawan. Dan satu persatu orang itu mengucapkan selamat kepadaku sambil tersenyum,, dan yang anehnya 2 orang cewek tadi adalah orang yang sama-sama berada diantrian tadi dan he is my friend'''''

Demikian mimpi itu... dan adzan berkumandang di waktu munculnya fajar...ku bangun.
the boy menafsirkannya... tapi hanya satu hal yang dia katakan padaku "
"menurutku 1 tanda yang tidak baik adalah pisau dan darah itu... itu mungkin adalah suatu kesakitan yang amat parah...?
Akupun menegurnya , kamu berdoa jelek untukku' '',, ngeles ku.
Akupun lanjut' mungkin itu memang benar tapi aku percaya akan diberikan kemudahan...
'' dia pun mengangguk ,, lalu pergi...

Satu hal yang sangat ku sesali sekarang ini... adalah..''mengapa dulu aku tak memikirkan perkataannya ,, mengapa aku tak memikirkan secara matang-matang? Mengapa dulu aku tidak berkonsultasi kepada orang-orang yang lebih dulu menjejaki jalan kehidupan ini...
INI adalah salah satu kesalahan yang sangat patal yang pernah aku lakukan.. jujur pada waktu itu memang aku adala seorasng yang sangat tertutup tentang semua hal tentang aku.. dan tak ada yang mengetahui tentang perasaanku baik ketika aku marah, sakit, kecewa, bahagia, maupun rasa cinta dan kasih sayangku tertuju pada siapa.. tak ada yang tahu tentang diriku.. baik itu kedua orang tuaku, bahkan teman yang sangat dekat denganku hanya mengetahui sesuatu yangada dalam diriku ketika ia langsung bertanya padaku...

hari demi haripun kulalui sampai pada akhirnya aku memilih universitas ini dan itu,,, dengan jurusan yang sangat aku impikan,,, .. tapi sebenarnya dari dulu dan dari keinginan orang tuaku agar tidak kesana . ...dan dengan berat hati orang tua akan menyetujui. Mengenai jurusan orang tuaku memang membebaskanku tapi alangkah sedihnya jurusan itu tidak ada di sini..dan hanya ada di sana. dan akhirnya   aku memilih jalan lain untuk cepat dan bisa mendapatkan suatu yang dapat membantuku mendapatkan bantuan... tapi anehnya dengan keegoisanku dan keserakahanku aku memberi identitas palsu,,,  walaupun sebenarnya aku sangat membutuhkan itu, tapi... aku pikir dengan identitas yang sebenarnya akan cukup sulit..., tapi bisa...aku mendapatkan bantuan...
 

Ini semua karena kesalahanku..!!!e ini... dan KESERAKAHAN para musyafir.
Hari demi hari berlau dan akhirnya datang pengumuman kelulusan ke universitas yang jatuh pada pukul 04.00 sore itu.. selama mungkin 4 jam aku berada depan hp,,, untuk masuk kedalam situs kelulusan tersebut... salat maghrib pun kulakukan dengan secepatnya berharap untuk bisa aku ketahui hasilnya...

Dan apa yang terjadi? Jaringan tidak memungkinkan untuk mengakses internet dirumah, dan hp yang kupakai pun kupinjam=pinjam dari tetangga. Maklum aku tidak pernah diperkenankan memegang hp. Karena menurut orang tua hal itu bisa mengakibatkan diri kita menjadi anak nakal.

Bahkan halaman pertama kelulusan itu tak dapat di lihat denganku..." memang yang sebenarnya jaringan pada waktu itu memang lalot banget karena semua siswa-dan siswi yang ingin masuk universitas itu sedang melakukan browsing...!pantas saja hal ini terjadi....hm...
Keadaan waktu itu sangatlah runyam... siapapun yang bertanya kepadaku aku balas dengan senonoh tanpa ada sopan santun yang baik... itu semua cara mengungkapakan rasa kesalku...

Tapi aku berpikiran bahwa , mungkin aku tidak masuk ke sana karena Allah tidak ingin melihatku kecewa sehingga ia tak ingin memperlihatkannya kepadaku....... ya aku percaya dulu bahwa mungkin ini adalah suatu surprise atau semacamnya...
Oke..... sambil menunggu aku mencoba menghibur diri dan menonton., tiba---tiba terdengar bunyi handphone sedang berdering kencang dengan volume makximal... akupun langsung berdiri mencari-cari sumber bunyi tersebut..1 karena jujur diri ini memang kurang memperhatikan hp atau semacamnya.. jadi jika ada yang calling ..ya  langsung lari mencari-cari...

Kring....kring...!  bunyi handhpone.... aku langsung mengangkatnya ... ternyata salah satu temanku menelpon... dan berkata sambil tersendak-sendak berbicara dengan sedikit suara merengekkk.." aku tidak lolos... teman aku harus bagaimana? Bertanya dia kepadaku...  aku pun tak tahu harus bilang apa. Jadi dia menerusakan pembicaraan.."oh nya aku sudah buka semua kelulusan teman... tapi yang ada di kelas kita Cuma ada 4 yang lolos ...."

Jantung ini berdenyut kencang, sambil bertanya-tanya dalam hati that... gue bisa lolos nggak yah....? dia meneruskan pembicaraan seraya berkata yang lolos itu adalah mirna, thyna, ifa dan juara 1 nya..?  "maksud loe itu gue.. ?'' gue nyahut tuh
" ya" kata dia....
"alhamdulillah ... gue nggak percaya gue bisa masuk disitu....rasa senang, sedih haru bercampur aduk dalam suasana hati ini.... sambil berteriak kegirangan..." yyahhhhhh.......gue lolos.....!!!!!

Serentak semua keluargaku berkata,, janganlah terlalu kegirangan'' dan dengan tampang yang kurang enak di lihat, seolah-olah mereka tidak ikhlas akan berita ini... ibukupun langsung menangis dan berkata kamu beneran mau ambil kelulusan mu itu ,.. aku langsung bilang...dengan pasti... yah...!  ...

hari demi hari pun... berjalan... dengan indahnya...... mulai aku mengurus semua berkas-berkas........ sampai hari itupun ..tak ada henti-hentinya hati ini bahagia dengan indahnya... bahkan ketika berjalan kemanapun baik ada di rumah.., di pasar ..dan di sekelilingnya... selalu ada ucapan kebanggaan yang di berikan orang terhadapku berupa pujian.
 "selamat yah... kamu menjadi yang terbaik...."

Itulah ucapan yang terus terniang di telinga ini... sampai-sampai suatu hari bapak kepala desa pun
Tepat 2 hari sebelum pada bulan puasa seorang laki-laki imut hadir dikehidupanku....! he is my brother's luthfi syahid"  bertambah kebahagiaan ku yang sebelumya aku mendapatkan banyak pujian disekolah... ucapan selamat-selamat itupun datang dengan penuh percaya diri telah mendapatkan peringkat 1 di kelas , di MIPA, dan di seluruh kelas itu yang ada di sekolah...! rasa bahagia, haru semua bercampur aduk dalam diri ini..

Semua guru mengenalku... tapi jujur diri ini sangatlah kurang bergaul dengan teman-teman maupun guru-guru karena diri ini merasa kurang mampu dan tidak sepantasnya mendapatkan penghargaan itu... rasa kurang percaya diri akan kemampuan ini dan rasa malu untuk mengungkapkan perasaan ini. hati ini.. rasa tak menyangka akan ini semua terjadi padaku...!Itulah diriku... hingga diri ini takut untuk bercita-cita yang tinggi.

Semua ucapan selamat datang baik dari semua tetangga dan bahkan semua orang yang sebelumnya tidak mengenalku jadi tahu akan diriku...bahkan bapak desa pun bela-belain datang kerumah demi memberikan selamat kepadaku..... betapa bahagianya diri ini melihat semua ini , keluarga, terutama ayah dan bunda bahagia dan rasa bangga yang dimilki atas ini semua.....
Dan kebahagiaan yang lainnya juga ketika aku juga lulus disalah satu universitas negeri lainnya lewat SBMPTAIN dengan jurusan pendidikan fisika. Tapi aku lebih memilih umtuk mengambil PELUANG Di SNMPTN dengan fakultas MIPA JURUSAN FISIKA PRODI FISIKA... pujian demi pujian datang..

Tapi semua yang  terjadi mengingatkanku pada sebuah pepatah..."  semua pujian bagai lontaran api yang akan membakarmu"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun