Mohon tunggu...
Siti Aisyah S.Pd M.Pd.
Siti Aisyah S.Pd M.Pd. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Pegiat Literasi, Seorang Pengajar di Kampus Swasta, Menjadi Abdi Desa, Ibu rumah Tangga dan Pegiat Literasi dengan CItati Google schoolar, dan Penulis Artikel Ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bekal Seadanya di Kantor

1 Desember 2023   13:02 Diperbarui: 1 Desember 2023   13:06 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Bekalku - Dok. pribadi"

Kamu Pekerja di luar rumah? 

Kamu Pekerja Kantoran tapi di daerah kantor tidak tersedia tempat makan atau jajan? 

Inilah yang terkadang dialami oleh  beberapa orang diantara kita yang bekerja di wilayah desa sendiri, baik sekolah atau lembaga dinas lainnya, kantor desa atau kantor kelurahan yang letaknya berada di desa atau kelurahan dan tidak terdapat tempat makan atau jajan yang dekat. 

Bekerja dalam tenggang waktu tertentu, mulai dari jam 8 pagi sampai jam 16.00 sore. tentu akan menemukan rasa kejenuhan sehari-harinya dan tentu juga rasa lapar dan dahaga yang tidak tertahankan. Hal tersebut terjadi karena otak yang senantiasa berfikir dihadapatkan dengan berbagai berkas dihadapan kita, ini membutuhkan energi yang besar. Dan energi diperoleh dari unsur nutrisi yang masuk dalam tubuh baik dalam bentuk makanan dan minuman yang masuk dalam tubuh kita. 

Bekerja dalam tenggang waktu 8 jam setiap harinya, membuat kita harus berangkat dan menyiapkan kebutuhan dirumah tangga, khususnya pekerja ibu rumah tangga yang harus menyiapkan berbagai hal kebutuhan suami dan anak sebelum berangkat kerja. 

Bekerja di wilayah desa atau kelurahan sendiri berbeda dengan bekerja di wilayah kota-kota yang memiliki berbagai penjual makanan dan cemilan yang tersedia. 

untuk beberapa orang yang tidak memiliki gejala penyakit maag atau asam lambung akut, keterlambatan makanan dan minuman yang masuk dalam diri penderita asam lambung akan berdampak pada kesehatan begitupun dengan yang memiliki jejak penyakit maag tersebut. Maka membawa bekal seadanya adalah jalan pintas, jika tidak bisa pulang ke rumah untuk makan siang. 

sebagai diri pribadi penulis, yang bekerja di kantor desa/kelurahan dengan jarak tempuh dari rumah adalah 2 km, yang dapat ditempuh selama kurang lebih 7 menitan, yang tidak bisa pulang kerumah untuk sekedar pulaang makan siang, selain daripada menghambat keberlangsungan kegiatan di kantor  tentunya jarak tersebut, akan memakan waktu dan tenaga untuk pulang kerumah. dan beberapa diantaranya teman kantor yang pulang makan siang, terkadang tidak kembali lagi di kantor, akibat ketiduran dan hal lainnya. 

berbeda dengan diri penulis, karena menganggap hal itu tidak efektif dan profesional untuk dilakukan sebagai pekerja dan tidak menggunakan tanggung jawab sebagaimana mestinya, maka membawa bekal sekedar, pengganjal perut atau terkadang membawa makanan siap saji. 

beberapa kiat lainya yang bisa dilakukan oleh pekerja untuk yang tidak bisa pulang kerumah untuk makan siang atau tidak adanya tempat jual makanan dan minuman di sekitar yaitu:

  • membawa makanan ringan di kantor baik berupa cemilan-cemilan baik dari rumah atau beli di pasar terlebih dahulu. 
  • membawa minuman dalam bentuk air di tupperware, untuk mengurangi dehidrasi berada di kantor. Sebagaimana menurut penelitian jumlah kebutuhan air dalam tubuh manusia adalah 2 liter setiap harinya. Duduk yang lama depan komputer ataupun bekerja akan membuat ginjal dan punggung akan terasa sakit. inilah yang menyebabkan beberapa kalangan pekerja memiliki penyakit maag akut dan gangguan ginjal. 
  • membawa makanan berupa bekal indomie telur, atau nasi telur rebus, untuk meningkatkan daya tahan tubuh dalam melakukan kerja.
  • mengajak teman-teman untuk membawa bekal bersama-sama agar tidak canggung makan sendiri di kantor. 

namun, kondisi tersebut, tergantung dan dikembalikan kepada diri masing-masing. karena masih ada beberapa teman dalam  kehidupan sehari-hari yang tidak suka membawa bekal baik makanan maupun minuman di kantor dan memilih pulang kerumah makan, walaupun secara jarak memang tidak terlalu jauh dari kantor, hanya berjarak 100 meter. Namun masih ada beberapa dari kita yang bisa menahan lapar selama 8 jam di kantor tanpa makan dan minum, dan alasannya masih kenyang. 

ini tidak berlaku bagi si penulis, yang memiliki penyakit maag. Sehingga membawa bekal seadanya, berupa biskuit-biskuit, dan air di tupperware adalah jalan terbaik. Sekaligus mengajak atau hanya sekedar menyediakan makanan dan minuman atau sekedar perkataan saja. karena suatu hal yang tidak sopan juga mana sendiri di kantor baik hanya sekedar cemilan atau bekal dari rumah. 

Untuk Kamu para pekerja luar selain untuk menjaga stamina tubuh, dan menghindari dari penyakit maag akut dan lainnya, juga sebagai cara jitu hemat dalam pengeluaran biaya jajan ketika di kantor, selain itu makanan yang kita masak sendiri juga bersifat dan mengandung zat-zat yang kita ketahui dan tentunya lebih sehat.

Selain untuk para pekeraj kantor, hal ini juga bersifat saran dan contoh bagi anak-anak sekolah untuk bangun lebih awal menyiapkan bekal makanan ke sekolah, demi menghindari jajan yang sembarangan di luar rumah.  Walaupun secara umum, repot bagi pemula, tapi akan menjadi biasa saja jika sudah dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. 

 salam Hemat, Salam Sehat.

sitiaisyah110385@gmail.com

Siti Aisyah, S.Pd., M.Pd.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun